PALOPO — Kota Palopo selama ini dijuluki sebagai kota jasa. Seiring perkembangannya yang kian pesat, kini sudah layak disebut sebagai kota pariwisata. “Kota Palopo sudah layak dijuluki sebagai kota pariwisata karena terpenuhinya unsur 3A,” sebut Kadis Pariwisata, Andi Enceng baru-baru ini.
Ia menjelaskan, unsur 3A yang dimaksud adalah Aksesibilitas, Amenitas dan Atraksi. “Kota palopo sudah sangat mudah dijangkau oleh wisatawan baik mancanegara maupun nusantara dikarenakan letak geografis Kota Palopo yang dapat diakses melalui darat, laut dan udara. Untuk amenitas, Kota Palopo juga sudah memenuhi hal itu dimana ada 41 hotel dan 72 café dan rumah makan yang terdaftar di Dinas Pariwisata sehingga para wisatawan lebih leluasa memilih tempat menginap.” tuturnya.
Tidak hanya itu, Kota Palopo juga didukung dengan sejumlah tempat wisata. Baik wisata alam maupun wisata bahari. Adapun sejumlah objek wisata yang dimaksud ialah yang pertama objek wisata pantai Labombo. Objek wisata alam Pantai Labombo ini menawarkan keindahan panorama pantai dan beberapa fasilitas yang cukup bagus. Anda juga bisa berenang di pantai. Juga disana disiapkan makanan khas Palopo, seperti ikan bakar khas, kapurung, dan olahan makanan khas lainnya.
Disana juga bisa menikmati kelapa muda yang diambil langsung dari pohonnya. Bagi yang ingin sambil meeting, ada tempat pertemuan yang telah disiapkan pengelola. Untuk masuk ke lokasi yang dikelola pihak ketiga ini, Anda bisa merogoh kocek antara Rp10 ribu hingga Rp15 ribu. Pengelola biasa menggratiskan tiket masuk jika ingin sambil memesan makanan di sana.
Kedua, ada wisata alam Latuppa. Di sana Anda bisa menikmati panorama alam dan mandi di sungai. Disana ada Sungai Jodoh dan Air Terjun Latuppa. Di sepanjang Latuppa, terbentang sungai dengan air yang jernih, yang sayang jika tak dinikmati. Selain itu, Anda juga bisa menikmati durian khas Palopo yang terkenal enaknya, jika bertepatan dengan musimnya.
Untuk menikmatinya, tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Hanya retribusi Rp1.000 per kepala jika bertepatan hari libur. Jika hari-hari biasa, tak ada pungutan untuk masuk ke daerah wisata ini. Di Kota Palopo, terdapat istana Kedatuan Luwu, salah satu kerajaan tertua di Sulsel. Disana terdapat berbagai peninggalan sejarah yang bisa dilihat. Dan masih banyak tempat wisata lainnya seperti bukit kambo, tanjung ringgit, lapangan pancasila dan lainnya. (asm)