Fakta Mengejutkan Kasus Pembunuhan di Depan City Market Ini Bikin Air Mata Meleleh, Mirip Kisah Sinetron

22474
ADVERTISEMENT

“Tidak kangen ko gah, tidak mau ko kesini lihat anakmu darah dagingmu sendiri?,” pancing Mail kepada Korban melalui  aplikasi Messenger FB menggunakan akun pribadi istrinya, sebelum  peristiwa pembunuhan itu terjadi, Minggu dini hari (3/5/2020)……

 

KORANSERUYA–Peristiwa pembunuhan yang bikin heboh warga Palopo hampir sepekan lalu di depan lorong City Market, samping SDN 5 Salamae Wara Utara Palopo ternyata memiliki kisah mengharukan, di balik peristiwanya yang memilukan itu.

Betapa tidak, peristiwa “Minggu Kelam” itu (3 Mei 2020 dini hari) tidak hanya bermandikan darah tetapi juga air mata, kisah tragis kematian Mayer (22) kini menjadi polemik, pro dan kontra terutama di grup-grup Sosial Media.

Saat diambil keterangannya di depan penyidik Polres Palopo, tersangka pelaku Is alias Mail (27) warga Salobulo Wara Utara membeberkan motif peristiwa pembunuhan tersebut, yang sebelumnya memang diduga karena perselingkuhan, Jumat 8 Mei 2020.

Rupanya, Is alias Mail menyimpan dendam karena istri yang dinikahinya itu masih terus menjalin hubungan asmara dengan korban, yang notabene memang adalah mantan pacar istri pelaku, meskipun keduanya telah resmi mengikat tali perkawinan.

Tersangka Pelaku juga mengaku kesal karena istri yang ia nikahi (saat itu sudah berbadan dua, hasil hubungannya dengan korban) – tidak juga mau berubah. Meski Pelaku mengaku rela menanggung beban cercaan orang sebagai Passampo Siri (penutup malu) karena saat itu keluarga sang istri tidak mau menerima korban sebagai calon suaminya.

Tapi karena calon istri Pelaku saat itu sudah kadung berbadan dua, meski bukan dari hasil hubungannya melainkan dengan orang lain (baca: korban) maka Pelaku akhirnya ihlas menikahi -sebut saja Bunga- kurang lebih satu tahun lalu.

“Awalnya saya merasa kasihan sama istri saya. Saat itu dia sudah mengandung, saya diminta ketemu orangtua korban. Tapi tidak diterima. Dia malah minta menggugurkan bayi yang ada dalam kandungannya. Dari sanalah saya merasa kasihan dan siap “bertanggungjawab” asalkan kelak, diakui kalau itu anak saya,” terang Mail.

Singkat cerita, kedua pihak akhirnya duduk pengantin, Mail dengan perasaan kasihannya pun mau menikahi Bunga yang sudah “ternoda” oleh kumbang lain. Keduanya resmi ijab kabul. Belum genap satu bulan menikah, sang istri sudah melahirkan. Usia anaknya sekarang kurang lebih satu tahun.

Sayangnya, keihlasan dan kerelaan Pelaku rupanya “dibayar tunai” oleh sang istri dan korban yang masih saja menjalin hubungan asmara dengan sebuah penghianatan.

Penghianatan ini bagi Pelaku, susah untuk ia terima dan maafkan, karena sudah ia pendam sejak pertama kali ia mengetahuinya -jika istrinya dan si korban masih ada rasa alias “suka sama suka”.

Sebelum korban dihabisi Pelaku, mantan pacar sang istrinya itu dikabarkan sempat berkasus dan harus ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Batu Mancani Palopo.

Saat korban masih di dalam Lapas, Pelaku sudah curiga terhadap istrinya yang masih sering berhubungan lewat chat dengan korban. Namun Mail mengaku saat itu ia masih sabar dan  masih bisa memaklumi.

Puncak kemarahan Mail terjadi dan membuat darahnya langsung mendidih saat korban membawa lari istrinya 4 hari 5 malam tak pulang-pulang.

“Setelah keluar dari penjara, korban pernah membawa lari istri saya selama 4 hari 5 malam, saya melapor ke polisi dan istri saya saat itu masih pulang ke rumah,” ungkapnya. Namun ia mengaku masih sabar.

Ia mengimbuh, “saat itu saya kembali memaafkan dia, tapi dengan catatan, tolong jangan diulangi lagi. Waktu itu istri saya juga bersumpah, tidak akan mengulang lagi perbuatannnya, tapi nyatanya tetap saja ia lakukan,” ucap Pelaku.

Mail membeberkan asal muasal ia kembali marah dan akhirnya nekat membunuh mantan pacar istrinya tersebut.

Malam sebelum kejadian, ia mengaku merampas HP milik istrinya. Ia curiga setelah melihat istrinya nge-chat sambil ketawa ketiwi. “Saat saya rampas, dia kasih keluar akunnya, tapi saya tahu sandinya. Saya buka chatnya, banyak percakapan disitu yang membuat saya naik pitam,” sebut Mail.

“Saat membaca chat-chat istri saya itu, disitu saya mulai gelap mata dan mengambil badik. Lalu memancingnya untuk datang ke kos,” katanya lagi.

Saat itu, dirinya memancing korban untuk chat di Facebook dengan menggunakan akun FB milik sang istri. Korban akhirnya terpancing dengan “siasat” Pelaku. Korban mungkin mengira ia sedang chat dengan istri saya. Saya ajak dia ketemuan. Dan korban akhirnya benar-benar datang.

Saat korban datang, disitulah pelaku melampiaskan kemarahannya yang sudah tak bisa ditawar-tawar lagi. Berbekal badik sederhana, yang sudah ia siapkan, korban Mayerpun jatuh tersungkur ke tanah.

“Saat korban datang, dia tidak tahu kalau ternyata bukan istri saya yang akan ia temui tapi saya sendiri. Pas datang motornya langsung saya tendang dan terjatuh. Saat ia lari, saya tikam dari bagian belakang, kena punggungnya, dua kali saya tikam,” beber Mail kepada awak media di Mapolres Palopo.

Sebelumnya diberitakan, korban May (20), warga Lebang, Palopo, Minggu dini hari (3/5) ditikam 2 kali di depan lorong City Market. Korban sempat dilarikan ke RS Bintang Laut Palopo, hanya saja nyawanya tak tertolong lagi.

Setelah puas menghabisi korban, pelaku kemudian melarikan diri ke sebuah pondok kebun, di Gunung Kambing, Jalan Pongtiku, Salobulo Wara Utara, Palopo.

Di sanalah Mail kemudian diciduk Satreskrim Polres Palopo. Kekinian, ia  kini meringkuk dalam sel, sementara menjalani proses hukum di Mapolres Palopo. Mail dijerat dengan Pasal 351 ayat 3 KUHP atau Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.  (*/iys)

ADVERTISEMENT