PALOPO — Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II menggelar Gerakan Bersih Laut dan Pantai di Pelabuhan Tanjung Ringgit Kota Palopo yang dilakukan disekitar perairan dan pesisir Pelabuhan, Kamis (12/9/2019).
Gerakan ini menindaklanjuti instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Laut tanggal 20 Agustus tentang pelaksanaan Gerakan Bersih Laut dan Pantai di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dalam rangka peringatan Hari Perhubungan Nasional (HARHUBNAS) Tahun 2019.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Palopo, Rachmat mewakili Walikota Palopo, membacakan sambutan Menteri Perhubungan.
“Gerakan Bersih Laut dan Pantai ini dilatarbelakangi oleh adanya fakta bahwa Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik ke lautan terbesar kedua di dunia,” katanya.
Berdasarkan data dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/tahun. Dimana sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang di buang ke laut.
“Padahal kita tahu sampah plastik begitu berbahaya bagi keberlangsungan ekosistem di laut. Untuk itu, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan bertekad dan menargetkan penurunan sampah plastik di laut hingga 70% pada tahun 2005,” jelasnya.
Melalui gerakan ini, pemerintah mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama membersihkan laut dan pantai di sekitar dari sampah agar mengurangi dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan. “Kita perlu melakukan pengendalian pencemaran, terutama sampah plastik yang mengotori laut dan pantai. Serta mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari,” tandasnya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Palopo, Taufan Eka Putra mengatakan Gerakan Bersih Laut dan Pantai pada hari ini ini merupakan rencana Kementerian Perhubungan.
“Jjadi kita seluruh UPT di seluruh Indonesia, baik dari laut dan udara, semua mendapatkan surat edaran untuk melaksanakan kegiatan bersamaan pada tanggal 12 dan sesuai dengan jam-nya masing-masing. Untuk wilayah barat sendiri itu ditentukan pada jam 7.30 WIB, terus kita wilayah tengah itu, 08.30 WITA, dan tulang Timur tuh jam 9.30 WIT,” katanya.
“Fokus kita memang sebenarnya adalah laut dan pantai karena memang seperti yang disampaikan menteri, memang produksi sampah kita sekarang itu sudah sangat besar, dan kalau kita tidak mau mulai dari sekarang, kapan lagi jangan sampai nanti ekosistem di laut rusak karena sampah plastik,” tambahnya.
Terkait itu, dirinya juga berharap, mulai dari sekarang masyarakat harus mulai mengurangi penggunaan sampah plastik, sehingga bisa meminimalisir kerusakan ekosistem maupun pencemaran yang terjadi di laut maupun di sekitar.
Hadir dalam kegiatan Gerakan Bersih Laut dan Pantai diantaranya Pelabuhan Pimpinan Cabang BRI Palopo, Dodi Sumahardi, dan Pimpinan BUMN lainnya, Kodim 1403 Sawerigading, para Pelajar SMK Pelayaran Samudera Nusantara Palopo, serta peserta aksi Bersih Laut dan Pantai. (hms)