SALAH satu agenda penting kunjungan kerja Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah di Kabupaten Luwu Timur (Lutim) adalah meresmikan peluncuran dua unit Kapal Motor Penyeberangan (KMP). Dua KMP tersebut, yakni KMP Pangkilang di Danau Towuti dan KMP Opudi di Danau Matano.
Peresmian ditandai penekanan tombol sebagai tanda dua KMP itu telah resmi diluncurkan di Dermaga Timampu Desa Timampu Kecamatan Towuti, Rabu (21/10/2020).
Sebelum peluncuran, Gubernur Sulsel bersama rombongan menyempatkan meninjau langsung lokasi pembuatan KMP Opudi di Sumasang desa Sorowako sekaligus berkeliling ke seluruh ruangan untuk melihat kondisi dan fasilitas yang ada diatas KMP tersebut, guna memastikan bahwa KMP ini siap untuk diresmikan.
Kehadiran KMP Pangkilang dan KMP Opudi, bertujuan memberikan layanan transportasi penyeberangan yang aman dan nyaman bagi masyarakat dengan memenuhi standar keselamatan pelayaran.
KMP Opudi akan melayani penyeberangan dari Sorowako menuju Desa Nuha termasuk lalulintas danau bagi masyarakat yang akan menyebrang ke Kabupaten Morowali Sulteng. Sementara KMP Pangkilang akan melayani rute penyeberangan dari Desa Timampu ke Desa Tokalimbo serta beberapa desa seberang Danau Towuti, kecamatan Towuti.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengatakan, kedua KMP ini merupakan sarana transportasi penyeberangan modern yang nyaman, aman dan berstandar Internasional serta dilengkapi dengan fasilitas yang cukup mewah untuk memberikan kenyamanan kepada penumpang.
“Kita patut bersyukur atas bantuan Presiden Joko Widodo melalui Kementerian Perhubungan ini, dalam upaya mendukung perbaikan sarana pelayanan transportasi penyebrangan yang berkualitas bagi masyarakat ” Katanya.
Sementara Sesditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Imran Rasyid mengungkapkan, nama KMP Pangkilang dan KMP Opudi diambil dari nama ikan endemic yang hidup diperairan danau Towuti dan Matano.
Imran menambahkan ,pembuatan kedua KMP ini memakan waktu 16 bulan yang dikerjakan sejak 2019 hingga Desember 2020 dengan nilai kontrak satu unit kapal masing-masing Rp 32.890.000.000, sehingga total anggaran kedua kapal tersebut mencapai Rp 65.780.000.000. “Kedua KMP ini direncanakan mulai beroperasi pada Januari 2020 mendatang yang akan ditangani PT. ASDP Feri Persero, BUMN yang profesional dalam rangka mendukung kegiatan sektor transportasi diwilayah perairan Danau Matano dan Danau Towuti,” jelas Imran.
KMP ini mampu memuat penumpang dengan kapasitas 60 orang penumpang ekonomi duduk, 60 orang penumpang ekonomi tidur sehingga totalnya bisa mencapai 120 penumpang. Selain itu, kapal ini juga mampu memuat 9 unit truck dengan muatan hingga 10 ton dengan kecepatan 11 Knot.
Sementara itu, Pjs Bupati Luwu Timur, Jayadi Nas dalam sambutannya mengatakan konektivitas antar wilayah sangat penting sebagai roda penggerak pertumbuhan ekonomi. itulah mengapa gerak laju pertumbuhan ekonomi tidak dapat dipisahkan dari ketersediaan infrastruktur seperti transportasi darat, laut dan udara.
“Mudah-mudahan dengan beroperasinya kedua armada kapal ini, mampu memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan perekonomian daerah khususnya dalam mendukung konektivitas antar pulau, mengingat Luwu Timur juga berbatasan dengan dua provinsi lainnya yakni Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara,” jelasnya.
“Kehadiran KMP Pangkilang dan KMP Opudi menjadi berkah untuk masyarakat Luwu Timur, karena kehadiran kapal roro ini akan meningkatkan kualitas layanan penyeberangan yang tentunya juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat” tutupnya.
Turut menyaksikan Ditjen Perhubungan Darat, Imran Rasyid, Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Luwu Timur, Jayadi Nas, Ketua DPRD, H Amran Syam, Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu., Kadis PUTR Sulsel Rudy Djamaluddin, Kajati Sulsel Firdaus Delwilmar dan TGUPP Sulsel, Hendra Pachri. (hms/Ikp/Kominfo)