H. Martani Meninggal Dunia, Walikota Palopo Ungkap Kisah Patung Antara Dirinya dengan Almarhum

3617
Alm. H. Martani Ibrahim
ADVERTISEMENT

PALOPO–Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun. Tokoh masyarakat Libukang, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, H. Martani Ibrahim meninggal dunia, Sabtu (26/9/2020), pagi tadi, sekitar pukul 07:00 Wita. Jenazah Bapak Cakra, begitu almarhum akrab disapa, akan dimakamkan usai salat Ashar di Pemakaman Islam Salubulo.

Bagi warga Kota Palopo, sosok Bapak Cakra sangat dikenal sebagai tokoh masyarakat Libukang dan tokoh nelayan di wilayah pesisir Palopo. Beberapa waktu lalu, Almarhum sempat dimuat di salah satu TV Nasional karena membuat aneka patung unik di depan rumahnya, di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Pontap, Kecamatan Wara Timur.

ADVERTISEMENT

Almarhum yang tidak lain ayah Anggota DPRD Palopo, Cendrana Martani ini, meninggal dunia karena sakit. “Almarhum meninggal dunia di rumahnya karena sakit,” kata kerabat Almarhum di rumah duka.

Walikota Palopo, HM Judas Amir, menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya H. Martani. “Semoga keluarga diberi kesabaran dan ketabahan, dan kita semua mendoakan Insya Allah almarhum berpulang dalam keadaan Husnul Khatimah,” ucap Judas Amir.

ADVERTISEMENT

Judas Amir mengaku sangat akrab dengan Almarhum. Bahkan, walikota dua periode ini mengaku punya kisah tersendiri dengan Almarhum, soal beberapa patung hasil karya H. Martani didepan rumahnya.

“Kebetulan, di depan rumah H. Martani beberapa patung hasil karya Almarhum, yang dinilai mengganggu estetika kota. Patung itu harus dirobohkan. Petugas PUPR Kota Palopo tidak ada yang berani menemui H. Martani untuk meminta agar patung-patungnya dipindahkan atau dirobohkan. Akhirnya, saya yang menemui H. Martani di rumahnya dan meminta agar patungnya dipindahkan atau dirobohkan,” cerita Judas Amir.

“Keesokan harinya, H. Martani sendiri yang meminta didatangkan eskapator untuk patung-patung tersebut dirobohkan. Padahal, beberapa patung tersebut lama dibuat Almarhum di depan rumahnya,” katanya.

Judas Amir juga menilai, H. Martani adalah tokoh masyarakat pesisir yang memiliki kepedulian terhadap pelestarian lingkungan, terutama Pulau Libukang yang disakralkan masyarakat Libukang. “Berkat H. Martani dan tokoh masyarakat Libukang lainnya, Pulau Libukang sampai saat ini terjaga kelestariannya,” ujar Judas Amir, seraya menambahkan, H. Martani juga dikenal sangat getol memperjuangkan peningkatan kesejahteraan nelayan di wilayah pesisir.

Meninggalnya H. Martani membuat banyak pihak di Kota Palopo menyampaikan belasungkawa melalui media sosial baik Facebook dan WA. Salah satunya, Anggota DPRD Sulsel, Fadriaty AS menyampaikan ucapan belasungkawa melalui akun Facebook-nya atas berpulangnya H. Martani.

“To Libukang berduka,” tulis Awhald Awaluddin melalui story Facebook-nya, sambil posting foto H. Martani.

Kepala SMKN 3 Palopo, Ridwan ST MSi, juga mengabarkan meninggalnya H. Martani melalui pesan WA-nya. “Innalillahi wainnailaihi rajiun, semoga husnul khotimah dan keluarga diberi ketabahan, aamiin,” tulis Ridwan. (iys)

ADVERTISEMENT