Idih! APBN Tekor Rp883 Triliun Per November, Defisit 5,6 Persen dari PDB

101
ADVERTISEMENT

JAKARTA–Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan defisit APBN 2020 per November mencapai Rp883,7 triliun atau 5,6% terhadap PDB. Sedangkan pendapatan negara mencapai Rp1.423 triliun atau 63,7% dari target APBN.

“Bulan November ini kita sudah mengalami keseimbangan primer defisit di Rp582,7 triliun. Sedangkan total dari defisit adalah Rp883,7 triliun,” tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN, Senin (21/12/2020).

ADVERTISEMENT

Defisit APBN terjadi karena belanja negara lebih besar daripada pendapatan. Belanja negara tercatat Rp2.306,7 triliun sedangkan pendapatan negara Rp1.423 triliun.

“Angka keseimbangan primer yang menurun atau defisit besar maupun defisit secara keseluruhan Rp 883 triliun menunjukkan kenaikan defisit yang sangat besar dibandingkan tahun lalu. Ini yang menggambarkan bagaimana COVID-19 mempengaruhi ekonomi dan keuangan negara,” katanya mengutip Detik.

ADVERTISEMENT

Sri Mulyani melanjutkan, sampai dengan November sudah melakukan pembiayaan anggaran mencapai Rp1104,8 triliun. Angka ini naik drastis dibandingkan tahun lalu Rp421 triliun.

“Ini agak di atas dari Perpres 72 yang sebesar Rp1.039 triliun atau dalam hal ini terjadi kenaikan 162% dibandingkan tahun lalu yang pembiayaannya adalah sebesar Rp421 triliun. Dan oleh karena itu sampai dengan November ini kita mendapatkan atau masih memiliki Silpa sebanyak Rp 221,1 triliun,” katanya.

Dibandingkan November 2019 pendapatan negara juga turun 15,1 persen. Pada November 2019 pendapatan negara Rp 1.676 triliun. “Meskipun yang kita kumpulkan sekarang adalah 83,7 persen, ini lebih tinggi kalau dibandingkan dengan porsi penerimaan tahun lalu yang 77,4 persen,” ujarnya.

Sedangkan total belanja negara mencapai Rp 2.306,7 triliun. Nilai itu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan November tahun lalu yang hanya Rp 2.046 triliun.

Adapun keseimbangan primer defisit Rp 582,7 triliun. Dibandingkan dengan yang ada dalam Perpres 72, nilai itu berarti keseimbangan primer sebesar 83,2 persen.

(*/iys)

ADVERTISEMENT