KORANSERUYA.COM–Keluarga Gubernur Sulsel nonaktif, Nurdin Abdullah, memprotes Pemprov Sulsel. Keluarga Prof Andalan, begitu Nurdin Abdullah akrab disapa, menyayangkan tindakan petugas Pemprov Sulsel yang membongkar paksa sebuah kamar di rumah jabatan (rujab) Gubernur, yang ditinggali Nurdin Abdullah dan keluarga sebelum berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Keluarga Nurdin Abdullah menyebut, tindakan pembongkaran kamar itu tidak etis. Sebab, saat ini, kasus Nurdin Abdullah belum berkekuatan hukum tetap sehingga harus menghargai proses hukum dengan asas praduga tak bersalah. Juga dinilai tidak etis karena pembongkaran kamar tersebut tidak ada pemberitahuan kepada keluarga Nurdin Abdullah.
Proses pembongkaran kamar Nurdin Abdullah tersebut viral di media sosial menyusul beredarnya video rekamannya, dan jadi perhatian publik di Sulsel.
Dalam video tersebut, sejumlah petugas memasang gagang pintu yang sebelumnya dibongkar. Juga ada seorang pria yang disebut sebagai keluarga Nurdin sedang berdebat dengan pihak Pemprov Sulsel atas upaya pembongkaran itu. Dia berusaha melarang petugas membongkar karena ada hal-hal privasi di kamar tersebut.
Mewakili keluarga Nurdin Abdullah, Andi Andrie menyesalkan pembongkaran kamar tersebut. Meski belum sempat ke kamar Nurdin Abdullah, namun pembongkaran kamar di rujab tersebut sanga tidak etis.
Meski bukan kamar tidur Nurdin Abdullah yang dibongkar, sepupu Nurdin Abdullah ini mengecam tindakan pembongkaran itu. “Kami sangat keberatan. Ini tidak beretika,” tegas Andi Andrie.
Soal rumah jabatan memang diakui Andrie menjadi kewenangan Pemprov Sulsel, dalam hal ini Kabag Rumah Tangga. “Yang kami sangat sayangkan karena tidak ada konfirmasi ke keluarga Pak Gubernur, khan ada Ibu Gubernur. Kalau ada pemberitahuan, kami bisa buka kamar itu, khan ada kuncinya, kenapa harus dibongkar,” katanya.
Alasan lainnya, dalam kamar tersebut masih berisi barang-barang pribadi keluarga Nurdin Abdullah. “Intinya, sangat tidak etis dan terkesan merendahkan keluarga Pak Nurdin Abdullah,” tandas Andi Andrie.
Benarkah kamar Nurdin Abdullah dibongkar paksa? Lantas bagaimana tanggapan Pemprov Sulsel atas protes keluarga Nurdin Abdullah?
Kabiro Umum Setda Sulsel, Idham Kadir, mengatakan, pihaknya sebatas melakukan pengecekan di rumah jabatan Gubernur terkait hal hal yang perlu dibenahi. Alasannya, rumah jabatan tersebut sudah lama tidak digunakan.
“Cuma pengecekan saja untuk membenahi jika ada yang rusak. Ini karena rumah jabatan sudah lama kosong,” katanya. (liq)