PALOPO – Penjabat (Pj) Wali Kota Palopo, Asrul Sani turut hadir dalam Gerakan Kampanye Anti Stunting yang diselenggarakan di Wilayah Kerja Puskesmas Bara Permai Kota Palopo, Rabu 22 November 2023.
Kepala Puskesmas Bara Permai, Sitti Athifa Abadi melaporkan bahwa kegiatan kampanye anti stunting ini merupakan bagian dari program triwulanan, dan ini merupakan triwulan terakhir yang telah dilaksanakan empat kali sebelumnya.
Dalam triwulan sebelumnya, kegiatan ini dilaksanakan dari kelurahan ke kelurahan dengan tujuan menyampaikan bahwa stunting merupakan permasalahan yang harus dihadapi bersama dan pencegahannya menjadi tanggung jawab bersama.
“Kegiatan ini dilakukan di puskesmas dengan harapan bisa menjalin silaturahmi dengan Penjabat Wali Kota Palopo dan para stakeholder terkait,” ujar Sitti Athifa Abadi.
Dalam penanganan stunting, telah dilakukan gerakan One Day One Egg selama kurang lebih satu bulan. Selain itu, pemberian Pangan Tambahan (PMT) lokal juga telah dilakukan, namun sasarannya tidak hanya pada penderita stunting, melainkan juga penderita wasting.
“PMT lokal yang diberikan tidak hanya pada penderita stunting, tetapi juga pada penderita wasting. Sasaran ini sudah masuk bulan kelima, dan hanya diberikan PMT lokal. Alhamdulillah, progresnya luar biasa,” tambahnya.
Dalam sambutannya, Penjabat Wali Kota Palopo menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pemerintah Kota Palopo, melalui kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, berkomitmen untuk mengatasi permasalahan stunting.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya bagi balita. Kita harus berkolaborasi agar masyarakat, khususnya balita, tetap sehat,” ujar Asrul Sani.
Penjabat Wali Kota juga menekankan pentingnya pendataan ulang terkait stunting untuk memastikan penanganannya tepat sasaran. Ia juga mengungkapkan bahwa alokasi anggaran sudah difokuskan untuk penanganan stunting, baik pada tahun 2023 maupun 2024.
“Terkait dengan anggaran, alhamdulillah tidak ada lagi alasan terkait dengan stunting karena kita sudah fokuskan untuk penanganannya baik itu di tahun 2023 maupun di tahun 2024,” tegas Asrul Sani.
Penjabat Wali Kota berharap agar seluruh masyarakat bersama-sama membantu Pemerintah, baik puskesmas, kelurahan, maupun kecamatan, untuk melakukan pendataan ulang. Ini dilakukan agar penanganan stunting dapat mencapai target yang diinginkan.
“Sesuai arahan Pj. Gubernur Sulawesi Selatan, kita harus berkolaborasi untuk menurunkan angka stunting. Tahun depan, kita harus beralih ke pencegahannya karena penanganan stunting dimulai dari seribu hari kelahiran. Jika ibu hamil kurang gizi, kemungkinan besar anaknya lahir stunting. Kita harus coba bergeser lebih kepada pencegahannya, bukan lagi penanganannya,” tutup Asrul Sani.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kadis Kesehatan Kota Palopo, camat, lurah di lingkup wilayah kerja puskesmas Bara Permai, serta para tamu undangan lainnya. (*)