PALOPO — Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman kembali memperlihatkan ‘ketidakadilannya’ terkait pembagian bantuan keuangan dan ‘kue pembangunan’ di Sulsel untuk Kota Palopo. Jika selama ini, setiap peringatan hari jadi kabupaten/kota di Sulsel, Pemprov Sulsel selalu menggelontorkan dana miliaran rupiah sebagai bantuan keuangan ke daerah. Sayangnya, saat HUT Kota Palopo ke-20, yang diperingati Sabtu, 2 Juli lalu, bantuan yang diterima Pemkot Palopo hanya Rp 450 juta.
Bantuan tersebut juga bukan berasal dari keuangan Pemprov Sulsel, tetapi dari Bank Sulselbar. Bantuan senilai Rp450 juta tersebut, untuk pembangunan tapal batas Kota Palopo dengan Kabupaten Luwu kepada Pemkot Palopo.
Sekadar perbandingan, saat dua daerah di Luwu Raya merayakan hari jadinya, yakni Kabupaten Luwu Utara dan Luwu Timur, Andi Sudirman menggelontorkan dana bantuan keuangan daerah Provinsi Sulsel cukup besar. Luwu Utara di peringatan HUT ke-23 tahun, mendapatkan bantuan sebesar Rp7 miliar untuk membantu penyelesaian pembangunan Jembatan Lawewe.
Berselang beberapa pekan setelah HUT Lutra tersebut, tepatnya 7 Juni 2022 lalu, Andi Sudirman kembali memberikan bantuan keuangan Pemprov Sulsel ke Pemkab Lutra sebesar Rp14,5 miliar. Bantuan keuangan tersebut dijanjikan Andi Sudirman saat menghadiri puncak peringatan HUT Lutra ke-23 di Masamba tersebut, akan diperuntukkan untuk perbaikan jalur Seko-Rampi.
Begitupun saat menghadiri puncak peringatan HUT ke-19 Kabupaten Luwu Timur, 12 Mei 2022 lalu, Andi Sudirman menyerahkan bantuan keuangan untuk Kabupaten Luwu Timur senilai Rp10 Miliar kepada Bupati Lutim, H. Budiman. Bantuan keuangan tersebut untuk mendukung pembangunan di daerah yang dikenal sebagai Bumi Batara Guru. Yang dialokasikan untuk peningkatan jalan/beton ruas Pekaloe-Tole, Kecamatan Towuti dan untuk penanganan stunting dan gizi buruk.
Tak hanya dua daerah di Luwu Raya tersebut, hampir semua kabupaten/kota di Sulsel, mendapatkan bantuan keuangan Pemprov Sulsel setiap peringatan HUT-nya. Sebut saja, saat peringatan HUT ke-678 tahun Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Andi Sudirman yang masih berstatus Plt Gubernur Sulsle ketika itu, 18 Februari 2022 lalu, menyalurkan bantuan Rp6 miliar untuk Sidrap. Bantuan keuangan Rp6 miliar tersebut, untuk mendanai pembangunan infrastruktur jalan ruas Pangkajene – Soppeng, Pembangunan jembatan sungai Malake dan penyelesaian pembangunan Rest Area.
Bahkan, dalam sambutannya saat menghadiri puncak peringatan HUT ke-678 tahun Sidrap, Andi Sudirman menyampaikan bahwa tercatat sampai tahun ketiga pemerintahannya bersama Gubernur Noaktif Nurdin Abdullah, sudah Rp234 miliar APBD Provinsi Sulsel dibantukan ke Pemkab Sidrap.
Nah, kalau daerah lainnya di Sulsel bertabur bantuan keuangan setiap tahun, Kota Palopo yang bermotto ‘Idaman’ ini justru sebaliknya. Bahkan, sejak pemerintahan Nurdin Abdullah hingga b
‘berstapet’ ke Andi Sudirman Sulaiman, belum ada satu pun proyek infrastruktur dibangun di Kota Palopo dari bantuan Pemprov Sulsel.
Boleh diandaikan, belum ada satu batu bata pun yang dipakai membangun berbagai proyek infrastruktur di Kota Palopo berasal dari bantuan keuangan Pemprov Sulsel. Dan ketika hal tersebut dikonfirmasikan kepada Walikota Palopo, HM Judas Amir, justru tertawa menjawabnya. “Palopo tetap maju, pembangunan berjalan dinamis. Palopo tetap tangguh, ekonomi bertumbuh,” kata Judas Amir, tertawa, usai menghadiri HUT ke-20 Kota Palopo, di Kantornya.
Ya, Andi Sudirman Sulaiman memang tak menghadiri puncak peringatan HUT kota Palopo ke-20, yang dipusatkan di Ruang Pertemuan Ratona, Lantai II Kantor Walikota Palopo, Sabtu lalu, 2 Juli 2022, sehingga tidak merasakan atmosfer kekecewaan dari warga Kota Palopo mengetahui ‘ketidakadilannya’ terhadap masyarakat Kota Palopo, terkait pembagian ‘kue pembangunan’ di Sulsel ke daerah.
Andi Sudirman yang akrab disapa ASS ini, berhalangan hadir karena tengah menunaikan ibadah haji. Dia diwakili Kepala Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan Provinsi Sulawesi Selatan, Muh Iqbal S. Suhaeb.
Iqbal Suhaeb yang mewakili Gubernur dalam sambutannya, mengatakan, bahwa 20 tahun Kota Palopo dapat menjadi momentum bagi jajaran pemerintah daerah dan warga masyarakat Kota Palopo, untuk lebih tangguh dalam mengawal penguatan ekonomi, sebagaimana tema yang diusung. “Kota Palopo merupakan salah satu kabupaten/kota di Sulawesi Selatan yang sangat cepat pulih dari pandemi Covid-19, recovery ekonominya sangat cepat,” kata Iqbal Suhaeb.
Ia berharap momentum pemulihan ekonomi dan kesehatan ini bisa terus terjaga, sehingga mobilitas semakin bagus dan pemulihan ekonomi 2022 bisa berlanjut seperti yang diharapkan.
Sebagai salah satu episentrum utama pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan, Kota Palopo terus menunjukkan kinerja yang baik. Pada Tahun 2021 tingkat pertumbuhan ekonomi Kota Palopo sebesar 5,41 persen di atas pertumbuhan ekonomi Sulsel 4,65 persen. Demikian pula dengan Jumlah Penduduk Miskin Kota Palopo Tahun 2021 sebanyak 15.210 orang (8,14 persen) atau urutan 3 terendah setelah Kota Pare-pare dan Kabupaten Barru, lebih rendah dari penduduk miskin Sulawesi Selatan 8,78 persen.
“Kalau kita lihat pertumbuhan ekonominya, hanya satu tahun saja sempat minus, setelah itu di tahun 2021 naik 5,41 dan sekarang kota Palopo lebih tinggi dari rata-rata Provinsi Sulsel,” sebut mantan Pjs Bupati Luwu Utara ini.
Ia menilai, itu artinya, pemerintahan dan masyarakat di Kota Palopo berkolaborasi dengan sangat baik dalam perekonomian, dan dalam mengatasi pandemi Covid-19. “Semoga saja Palopo semakin maju, menjadi kota yang tangguh, dan perekonomian yang tumbuh,” ucapnya. (***)