Mau Berhasil Laksanakan Program Kerja? FKJ Bagi ‘Resep’ ke Penyuluh dan Kader KB di Palopo

436
Farid Kasim Judas
ADVERTISEMENT

PERAN Penyuluh Keluarga Berencana (PKB)/Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), Peran Pembantu Keluarga Berencana Desa (PPKBD) atau Sub-PPKBD dinilai penting untuk menyukseskan program kependudukan keluarga berencana dan pembangunan keluarga (KKBPK) di Tana Air, terkhusus di Kota Palopo. Oleh karena itu mereka harus terus bekerjasama dan berkolaborasi dalam menyukseskan program pengendalian penduduk dan KB.

Hal tersebut diutarakan Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Palopo, Farid Kasim Judas, saat mengikuti pertemuan bertajuk ‘Program Bangga Kencana’ di Aula Kantor Kecamatan Bara, Selasa (16/6/2020).

ADVERTISEMENT

“PKB/PLKB, PPKBD, Sub-PPKBD, mereka semua adalah tenaga lini lapangan. Mereka menjadi ujung tombak dalam penerapan program Keluarga Berencana di masyarakat. Oleh karena itu, seluruh penyuluh atau kader harus bisa bekerjasama dan berkolaborasi dalam menyukseskan program-program KB di masyarakat,” kata Farid Kasim Judas.

FKJ, begitu Farid Kasim Judas akrab disapa FKJ, berbagi ‘resep’ kepada para kader dan penyuluh KB di daerah ini agar bisa menyukseskan program KB di kota bermotto ‘Idaman’ ini. Apa resepnya? Ternyata, kata FKK, dalam bekerja harus senantiasa bekerjasama dan berkolaborasi supaya program pengendalian penduduk dan KB bisa berjalan baik dan maksimal.

ADVERTISEMENT

“Tidak ada satupun organisasi bisa bekerja sendiri personilnya, harus kerjasama, perkuat kerja bersama,” pesan FKJ dalam pertemuan tersebut.

FKJ mengatakan, dirinya sengaja mengikutkan seluruh kepala bidang pada Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Palopo dalam pertemuan itu, agar bisa saling mengenal satu sama lainnya dengan stakeholder terkait di tingkat kecamatan dan kelurahan. Tujuannya agar terbangun kolaborasi yang baik.

“Kita tidak bisa bekerja sendiri, tetapi jika kita bekerjasama dan berkolaborasi, maka hasil yang ingin kita capai akan maksimal,” pesan FKJ.

Tak hanya itu, dalam bekerja di sebuah organisasi, FKJ mengingatkan agar tidak ada saling menyalahkan jika program kerja tidak berjalan baik. Misalnya, program KB belum berjalan karena belum mencapai target, jangan saling menyalahkan.

“Jika ada yang menyalahkan, pertanyaannya kemudian apakah yang menyalahkan sudah benar? Tentu setiap orang punya kekurangan dan kekeliruan. Yang paling tepat dan harus dilakukan adalah membangun kekompakan, menutupi kekurangan satu sama lain, membangun kerjasama, membangun solidaritas saling bahu membahu. Ini yang harus kita lakukan,” ujar mantan Ketua KNPI Kota Palopo ini.

Dalam kesempatan yang sama, FKJ meminta para Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dan Kader Keluarga Berencana (KKB) di Kota Palopo, termasuk stakeholder lainnya, supaya memaknai mars Keluarga Berencana yang dinyanyikan peserta pertemuan diawal pertemuan.

“Dari kata dan lirik penggalan lagu mars KB, salah satunya ‘sudah waktunya keluarga berencana.’ Penggalan kata itu, mengandung komitmen bersama, mengajak kita untuk introspeksi diri, mengajak kita mengetahui sebenarnya bahwa pemerintah mengajak kita untuk memahami bahwa sudah waktunya membangun sebuah unit kecil. Keluarga adalah salah satu unit kecil yang menjadi perhatian pemerintah,” katanya.

“Unit terkecil adalah rumah tangga. Sudah waktunya disini adalah berarti ada reaksi, PPKb dan Sub PPKB. Pertanyaannya, sebelum melangkah keluar dari pertemuan ini, apakah kita sudah siap, apakah kita sudah sesuai pada posisi yang seharusnya,” katanya. (tari)

ADVERTISEMENT