OPINI: 7 Strategi Pemasaran Produk Bank Syariah dalam Menghadapi Masa Pandemi Covid-19

9969
Meylinia Wahid
ADVERTISEMENT

PEMASARAN merupakan proses, cara, perbuatan memasarkan sesuatu barang dagangan, dan perihal menyebarluaskan ke tengah-tengah masyarakat. Sedangkan Bank ialah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

Bank syariah ialah bank yang berdasarkan produk dan proses transaksinya secara syariah, dan sesuai dengan syariat islam. Nah sebagaimana yang di jelaskan Strategi pemasaran syariah merupakan serangkaian rencana dan tindakan pemasaran produk dan jasa dengan strategi bauran pemasaran yang memenuhi kaidah syariah yaitu sumber, produk dan caranya yang halal dan baik serta tidak merugikan pelanggan.

ADVERTISEMENT

Lantas adanya Pandemi Covid-19 telah menjadi permasalahan serius hampir di seluruh negara di Dunia saat ini. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa jumlah kematian terkait virus corona di seluruh dunia telah bertambah menjadi 30.105 orang hingga Minggu (29/3) waktu setempat. Menurut laporan situasi harian WHO seperti dilansir kantor berita Xinhua, Senin (30/3/2020), total 638.146 kasus coronavirus telah dilaporkan secara global.

Beberapa sektor usaha terdampak oleh wabah pandemi virus korona (Covid-19), termasuk di dalamnya adalah sektor perbankan. Oleh karena itu, agar sektor perbankan dapat tetap eksis di tengah pandemi virus korona, maka perbankan harus melakukan mitigasi risiko secara cermat, serta menggunakan strategi kreatif menghadapi kondisi yang serba tidak menentu saat ini. sebagaimana kita ketahui bahwa bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan bunga, tetapi beroperasi dengan sistim bagi hasil dan margin.

ADVERTISEMENT

Michael E. Potter, merupakan salah satu ahli terkemuka dalam bidang strategi bersaing, menyampaikan dalam bukunya “Competitive Advantage” menyampaikan bahwa tiga strategi generik untuk mencapai kinerja di atas rata-rata dalam suatu industri: keunggulan biaya, diferensiasi dan fokus. Startegi fokus dibagi lagi menjadi dua varian yaitu fokus biaya dan fokus diferensiasi.

Dalam Bank Syariah diterapkan bagi hasil sesuai kesepakatan porsi di awal akad dan akan dijalankan hingga akhir perjanjian. Besar laba dibank syariah bergantung pada keuntungan yang didapat dari pihak bank, “rasionya akan meningkat seiring peningkatan keuntungan bank syariah itu,”.
Adapun strategi bank yang dapat dilakukan di tengah pandemi, yaitu melalui, diantaranya:

Pertama, bank harus mengelola mitigasi risiko dengan tepat. Bank juga harus punya peta navigasi baru dan mengelolah mitigasi risiko dengan tepat untuk dapat menghadapi krisis yang ada. Proses mapping debitur untuk proses restrukrisasi harus segera jalan dan jelas sehingga cashflow bank terlihat setelah melakukan treatment.

Kedua, bank harus fokus pada industri yang prospek untuk dibiayai. Bank harus tebang pilih pada sektor usaha yang eksis dan berkembang di tengah merebaknya wabah corona.

Ketiga, digital banking. Layanan produk dan jasa harus dikonversi menjadi digital banking. Proses tersebut harus berjalan bertahap dan inisiasinya dilakukan secara terus menerus.

Keempat, inovasi dan kreativitas bank. Korona menuntut bank harus semakin berinovasi. Misalkan, bank saat ini tidak hanya menuntut pembayaran angsuran dan bunga kredit oleh debiturnya. Namun, bank juga harus memikirkan untuk dapat membantu nasabah, melalui penjualan produknya.

Kelima, pergunakan tools zoom untuk On The Spot (OTS). Ketika pemerintah mengharuskan social distancing ataupun physical distancing, maka, harapannya respon bank ialah dengan memberlakukan verifikasi jaminan kredit di lapangan atau OTS melalui video call atau zoom.

Keenam, pendampingan dan konsultasi bisnis. Nasabah UMKM yang bisnisnya terganggu akibat Covid-19 mendapatkan pendampingan dan konsultasi bisnis oleh staf bank, yaitu relationship manager (RM) yang tersebar di seluruh Indonesia. Peran RM ini, akan melakukan pendampingan sekaligus sebagai konsultan apabila pinjaman nasabah dilakukan restrukturisasi hingga proses restrukturisasi tersebut berjalan lancar.

Ketujuh, program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responbility (CSR) melalui pendidikan dan pelatihan online bagi pelaku UMKM. Bank dapat menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan online Bank Virtual Training and Education yang dilakukan melalui aplikasi UMKM Go Online.
10 provinsi dengan jumlah kasus positif corona terbanyak pada tanggal 26 Mei 2020 adalah:

1. DKI Jakarta: 6.798 kasus, 1.668 sembuh, 501 meninggal
2. Jawa Timur: 3.943 kasus, 506 sembuh, 301 meninggal
3. Jawa Barat: 2.130 kasus, 505 sembuh, 137 meninggal
4. Sulawesi Selatan: 1.352 kasus, 499 sembuh, 68 meninggal
5. Jawa Tengah: 1.315 kasus, 275 sembuh dan 70 meninggal
6. Sumatera Selatan: 868 kasus, 114 sembuh, 25 meninggal
7. Banten: 807 kasus, 178 sembuh, 66 meninggal
8. Kalimantan Selatan: 630 kasus, 80 sembuh, 63 meninggal
9. Papua: 567 kasus, 68 sembuh, 6 meninggal
10. Sumatera Barat: 513 kasus, 208 sembuh, 24 meninggal.
Baca selengkapnya di artikel “Update Corona 26 mei 2020 di Indonesia & Dunia: Kurva Data Hari Ini”, https://tirto.id/fCTL. (*)

PENULIS: Meylinia Wahid
– Mahasiswa Prody Perbankah Syariah IAIN Palopo

ADVERTISEMENT