PALOPO — Sebanyak 25 anggota DPRD Palopo sudah sekitar sebulan lebih menjabat wakil rakyat yang terhormat.
Meski mendapatkan gaji sebulan yang cukup fantastis di angka Rp26 juta, ternyata dianggap belum cukup memenuhi berbagai kebutuhan yang turut membengkak.
Salah satu jalan yang ditempuh anggota DPRD Palopo untuk mendapatkan dana segar ialah dengan ‘menyekolahkan’ Surat Keputusan (SK) sebagai anggota DPRD periode 2019-2024 di Bank.
Sekretaris DPRD Palopo, Amirullah Yuni membenarkan bahwa sejumlah anggota DPRD Palopo sudah mengajukan berkas pencairan di Bank.
Hanya saja, Amirullah enggan menyebut jumlah dan siapa saja yang telah mengajukan pengambilan dana. “Ada beberapa orang,” kata Amirullah Kamis (3/10/2019).
Ditanya mengenai alasan peminjaman, Sekwan lagi-lagi memilih enggan berkomentar banyak.
“Itu urusan mereka, kami hanya membantu memfasilitasi ke bank. Nanti jika cair, setiap bulan gaji mereka dipotong,” tandasnya.
Informasi dihimpun, para wakil rakyat meminjam dana variatif diatas angka Rp100 juta dengan plafon 1 hingga 3 tahun. Dana itu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari usaha, renovasi rumah hingga biaya pendidikan keluarga.
Perbankan juga merasa aman meminjamkan duit sebesar itu setelah mengetahui si debitur adalah anggota dewan. Bahkan pihak perbankan yang terlebih dahulu menawarkan. Itu diketahui saat sejumlah anggota DPRD membuka rekening di Bank belum lama ini. Fenomena anggota DPRD gadaikan SK ini juga ada di periode sebelumnya. Bahkan juga terjadi di hampir semua daerah lainnya di Indonesia. (asm)