LUTRA — 7.000 hektar lahan pertanian di Luwu Utara mendapatkan perlindungan dari pemerintah daerah Luwu Utara bekerja sama dengan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo).
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani bersama Branch Manager Asurasin Jasindo Branch Office Makassar, Tony Hendrawan menandatangani Adendum perjanjian kerja sama pemerintah daerah Kabupaten Luwu Utara dengan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) dalam rangka program asuransi usaha tani padi (AUTP) di kantor Jasindo Makassar. Senin (04/10/2021)
Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) untuk memberikan ganti rugi atau konpensasi kepada petani yang mengalami kerugian akibat kerusakan tanaman padi karena bencana alam ataupun serangan hama yang mengakibatkan petani gagal panen.
“Pemda Luwu Utara sebenarnya mendaftarkan 20 ribu hektar lahan petani dalam program AUTP. Namun karena ada beberapa hal yang menjadi kendala antara lain Refocusing anggaran kementerian dari Rp 144 miliar untuk satu juga hektar berubah menjadi Rp57,6 miliar untu 400.000 hektar, dan itu juga sangat berdampak ke Luwu Utara,” jelas Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani.
Akibat pengurangan itu lanjut Indah, dari 20 hektar lahan petani di Luwu Utara yang didaftarkan sebelumnya, hanya 7.000 hektar yang bisa terealisasi. “Mengingat kendala kendala yang dihadapi, target yang kita sepakati sebelumnya yakni sebanyak 20 ribu Ha sangat sulit untuk terealisasi, oleh sebab itu kita perlu adakan adendum jumlah kuota untuk Luwu Utara 2021 ini dari 20 ribu menjadi 7 ribu hektar,” ungkap bupati perempuan pertama di Sulsel itu.
Meski begitu, Indah menyampaikan jika pemerintah Kabupaten Luwu Utara akan tetap terus berupaya untuk terus memberi perlindungan kepada petani. “Itu sudah menjadi komitmen kita sejk awal. Untuk lahan pertanian yang berlum tercover kita akan tetap upayakan bagaimana bisa terlindungi,” harapnya.
Sementata itu, Branch Manager Asurasin Jasindo Branch Office Makassar, Tony Hendrawan menyampakan apresiasinya kepada pemerintah Kabupaten Luwu Utara. Menurutnya penandatanganan Adendum ini, adalah wujud keberpihakan pemerintah daerah kepada masyarakat.
“Seperti kita ketahui saat ini cuaca sangat tidak menentu, dan itu juga beresiko pada hasil pertanian. Dengan adanya perlindungan atau asuransi ini, petani tidak perlu lagi khawatir,” kata Tony.
Dimasa pandemi saat ini, upaya pemulihan ekonomi nasional harus dimulai dari bawah, dan salah satunya yang ikut menentukan hal itu adalah sektor pertanian.
“Sejak 2015 asuransi ini telah berjalan. Khusus usaha tani padi memang selalu ada resiko terasuk gagal panen akibat bencana alam, atau serangan hama. Semoga kerja sama ini terus berjalan dengan baik, kami dari Jasindo berterimakasi telah diberi kepercayaan mengelola resiko resiko,” pungkasnya. (hms)