Peran Generasi Milenial dalam Menjaga Warisan Budaya Tana Luwu, I La Galigo

100
ADVERTISEMENT

Luwu Utara — Di tengah kondisi saat ini, di mana kemajuan teknologi yang begitu pesat menuntut kita untuk mampu melihat fenomena yang terjadi, sehingga tak mudah terpengaruh dengan kondisi dan situasi, termasuk pengaruh budaya asing, yang dapat menggerus budaya lokal.

Olehnya itu, generasi muda (milenial) harus mampu memahami sejarah dan kebudayaan sebagai bagian dari salah satu identitas, sekaligus menjadi guru dalam kehidupan.

ADVERTISEMENT

Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, saat didaulat menjadi Keynote Speaker pada Webinar Budaya bertajuk I La Galigo dari Tana Luwu untuk Generasi Milenial sebagai Penerus Kebudayaan, Sabtu (17/7/2021). Webinar ini digelar dalam rangka HUT ke-19 Kota Palopo.

Indah mengapresiasi webinar tersebut. Menurutnya, semangat untuk memastikan warisan budaya Tana Luwu takkan pernah kendor dalam situasi apa pun.

ADVERTISEMENT

“Mengingat kondisi pandemi yang mengalami peningkatan, termasuk di Tana Luwu, tapi hal itu tidak mengurangi semangat kita untuk tetap memastikan warisan budaya yang terkandung dalam naskah I La Galigo terus dilestarikan dan bagaimana kemudian generasi milenial dapat memegang atau menganut nilai-nilai dari karya sastra terpanjang di dunia ini,” kata Indah. Ia mengatakan bahwa dalam I La Galigo diceritakan riwayat perjuangan Sawerigading.

“Cukup banyak nilai-nilai yang termuat dalam I La Galigo, yang relevan dengan kehidupan saat ini. Pertama, ada istilah siri na pacce atau pesse, yaitu rasa malu yang menyangkut harga diri atau keteguhan hati yang harus dipelihara dan ditegakkan,” jelasnya.

Tak hanya itu, ada juga nilai sumanga dan ininnawa, yang kemudian diartikan bagaimana menjaga semangat, motivasi dan hatoi nurani untuk terus berjuang memenangkan kehidupan di tengah kondisi saat ini.

Disebutkan Indah, dalam naskah I La Galigo juga dijelaskan pentingnya manusia melestarikan alam sebagai manifestasi dari kehadiran to manurung yang bertujuan untuk menyampaikan perintah dewa agar menjaga lingkungan dan mengetahui tanda-tanda alam.

“Saat ini, masalah lingkungan tentu menjadi tantangan bagi kita semua. Ada pesan moral yang penting bagi kita semua yang sudah disampaikan berabad-abad yang lalu melalui I La Galigo,” imbuh dia.

“Mari kita jaga alam, menjaga keharmonisan antara manusia dan alam, terutama tentang perubahan iklim yang terjadi di sekitar kita,” ajak Indah.

Melalui hal tersebut, ia berharap ada nilai-nilai yang bisa menjadi koleksi ingatan manusia agar setiap generasi bisa membacanya.

“Inilah sebenarnya hakikat warisan budaya, di mana ia menjadi cerminan bahwa leluhur kita memiliki kecerdasan dalam menciptakan karya budaya beserta simbol filosofinya,” pungkas Indah.

Selain Bupati Kabupaten Luwu Utara Indah Putri Indriani, turut pula hadir dalam Webinar Kebudayaan tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan yang diwakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Provinsi Sulawesi Selatan Denny Irawan Saardi, Wali Kota Palopo Judas Amir, Bupati Kabupaten Luwu Timur Budiman, serta Bupati Kabupaten Luwu yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Sulaiman.

(Lp/LH)

ADVERTISEMENT