MAKASSAR — Selama menjadi Bupati Bantaeng dua periode, Nurdin Abdullah, biasanya menggelar mutasi pada hari Rabu. Makanya di kalangan pejabat di daerah berjuluk Butta Toa itu, ada istilah Rabu ‘Keramat’. Artinya, setiap hari Rabu mereka siap- siap untuk mendengarkan pengumuman mutasi.
Kebiasaan tersebut dibawa Nurdin Abdullah hingga akhir masa jabatannya. Tidak diketahui secara pasti mengapa Nurdin yang akrab disapa Prof Andalan itu hobi menggelar mutasi atau pelantikan pejabatnya pada hari Rabu.
Tradisi tersebut rupanya tetap dipertahankan Nurdin Abdullah setelah terpilih sebagai Gubernur Sulsel pada pilkada lalu. Faktanya, pelantikan empat bupati/walikota terpilih akan dilantik pada Rabu (26/09/2018) mendatang di Baruga AP Pettarani Unhas.
Mereka yang akan dilantik adalah Ilham Azikin-Sahabuddin (Bantaeng), Andi Seto Ghadista Asapa- Andi Kartini Ottong (Sinjai), Andi Fashar M Padjalangi-Ambo Dalle (Bone), dan Judas Amir- Rahmat Masri (Palopo).
Nurdin juga tak segan- segan mencopot pejabatnya walaupun baru seumur jagung dilantik. Di awal masa pemerintahannya tahun 2008 silam di Bantaeng, jabatan yang selalu berganti- ganti salah satunya adalah Kabag Humas. Awalnya dijabat oleh Joni Tambing. Kurang lebih dua bulan Joni diganti oleh Rais Rahman. Tak lama kemudian, Rais Rahman dimutasi dan digantikan oleh Syahrul Bayan yang kini menjabat Kadispora Bantaeng.
Nurdin beralasan mutasi dilakukannya guna mempercepat akselerasi pembangunan. Pejabat yang tak bisa mengikuti ritmenya harus siap- siap diganti. Usai dilantik menjadi Gubernur Sulsel, beberapa waktu lalu, Nurdin kepada wartawan mengaku tahu mana pejabat pemprov yang loyal dan tidak. ” Pejabat itu harus ikut irama pimpinan,” katanya. (adn)