PALOPO — Puluhan warga Palopo yang didominasi ibu-ibu mendatangi Komisi 1 DPRD Palopo, Selasa (8/5/18).
Mereka mengaku resah atas beredarnya video calon Walikota Palopo, Akhmad Syarifuddin Daud di media sosial.
Kedatangan mereka diterima oleh Ketua Komisi 1, Abdul Jawad dan sejumlah anggota komisi lainnya. Hingga berita ini dimuat, pertemuan sementara berlangsung.
Untuk diketahui, video tersebut beredar di di sosial media, terutama facebook menyusul adanya siaran langsung yang dilakukan oleh warga Palopo bernama Marwan Arief. Siaran langsung melalui akun Facebook Marwan Arief itu, ketika Akhmad Syarifuddin Daud mengadakan kampanye dialogis dengan warga Batupasi, Kamis (3/5/2018) lalu, sekitar pukul 12:00 Wita.
Siaran langsung oleh Marwan Arief ini langsung viral karena banyak didownload puluhan warganet. Namun, siaran langsung Marwan Arief ini dihapus pemilik akun pada Jumat (4/5/2018) lalu, namun telanjur sudah viral di sosial media karena banyaknya warganet mendownload siaran langsung Marwan Arief tersebut.
Dalam siaran langsung Marwan Arief ketika Akhmad Syarifuddin Daud mengadakan kampanye dialogi di Batupasi, pernyataan Akhmad Syarifuddin Daud yang akrab disapa Ome dinilai sangat merugikan pemerintah, dalam hal ini Dinas Kesehatan dan Puskesmas yahg ada di kota Palopo.
Di antaranya, UPTD JA disebutkan dalam siaran langsung Marwan Arief itu bahwa seolah-olah ada manipulasi data jumlah perawat yang ada dilaporkan sekian, jumlah dokter yang ada dan dilaporkan sekian dalam artian ada tindak manipulasi yang dilakukan dalam pendataan.
Yang kedua masalah distribusi obat kadaluarsa dan efeknya sangat mencederai kepercayaan masyarakat terhadap Dinas Kesehatan dan Puskesmas. Dan yang terakhir, terkait pendistribusian obat hampir kadaluarsa. Hal tersebut terkesan dibisniskan karena nanti mendekati kadaluarsa kemudian di salurkan. (asm)