Ribuan Warga Toraja Antar Jenazah Suster Ella ke Pemakaman, Ketua IKT Sampaikan Belasungkawa

1427
Martina Rinding, ibunda Gabriela Meilan sangat berduka atas kematian puterinya. (ft/ist)
ADVERTISEMENT

KORANSERUYA.COM–Duka menyelimuti warga Toraja di Kota Jayapura. Ribuan warga Toraja yang bermukim di Kota Jayapura ikut mengantar jenazah Almarhumah Gabriel Meilan ke tempat pemakaman Abepura, Rabu (22/9/2021) siang, sekitar pukul 14:00 WIT.

Iring-iringan ratusan kendaraan menyesaki jalan di sekitar rumah duka di Jalan Belut, Expo, Waena, Kota Jayapura. Tak hanya saat pemakaman, ribuan warga
Toraja juga ikut mengarak jenazah Gabriela saat tiba di di Jayapura, Selasa (21/9/2021) siang lalu. Mereka sejak pagi ikut menanti kedatangan jenazah Suster
Ella, begitu Gabriela akrab disapa.

ADVERTISEMENT

Ketua Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Kota Jayapura, Nobertus Banga, menyebutkan jenazah Gabriela dimakamkan di Pemakaman Abepura. “Warga Toraja dimana saja
berada, terkhusus di Jayapura sangat berduka atas meninggalnya adik kita, Gabriela Meilan, dalam tugas sebagai insan kesehatan melayani masyarakat di
Kiwirok. Adik Ella adalah bagian dari IKT karena ibunya asli Toraja,” katanya.

Dia menyampaikan, IKT Jayapura mengapresiasi kerja keras TNI Polri dalam mengevakuasi jenazah Suster Gabriela dari Kiwirok, meskipun dibarengi dengan kontak tembak yang membuat gugur satu personel TNI saat proses evakuasi tersebut. “Kami sangat prihatin atas kejadian ini, dan berulang kali kami sampaikan bahwa IKT mengutuk keras tindakan para pelaku yang tak memiliki hati nurani dan tak berperikemanusiaan,” ujarnya di rumah duka dilansir dari Kumparan.com.

ADVERTISEMENT
Suasana saat ribuan warga asal Toraja mengarak jenazah Gabriela Meilan di Jayapura, Selaasa (21/9/2021)– foto Capture Video Kartini Jie)

Meski begitu, ia tetap mengajak semua orang di Papua untuk hidup berdampingan dalam damai. Menurut dia, mengenai urusan politik, baik itu berkaitan dengan Papua merdeka ataupun tidak, tak pernah ada kaitannya dengan tenaga medis. “Mereka (tenaga medis) tidak tahu menahu. Mereka hanya ingin merawat masyarakat saja, kawan ataupun lawan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Kesehatan (Kadinkes) Pegunungan Bintang, Jeremias Tapyor, mewakili Pemkab Pegunungan Bintang, menyampaikan ucapan belasungkawa atas
gugurnya Gebriela Meilan saat bertugas di Puskesmas Kiwirok.

“Dari pemerintah, lebih khsusunya Dinas Kesehatan Pegunungan Bintang tidak menduga terjadi hal seperti begini,” ucapnya, saat membawa sambutan singkat di kediaman, almarhuma, Gabriel Melani, di Jayapura, Selasa (22/9/2021) malam lalu, setelah jenazah tiba di rumah duka.

Dia menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak keluarga Gabriel Melani. “Pemerintah sampaikan permohonan maaf, atas perlakuan masyarakat, sehingga adik kekasih menjadi korban,” kata dia.

Menurut dia, insiden yang menimpah, Gabriel Melani, sangat membuat luka mendalam bagi semua tenaga kesehatan bukan hanya di Papua tapi seluruh Indonesia.

“Ini tragedi sangat memilukan dan ini akan di kenang semua pihak terutama para nakes,” katanya.

Diketahui, jenazah Suster Gabriela baru ditemukan 3 hari setelah kejadian. Jasadnya ditemukan di kedalaman jurang 300 meter dengan kecuraman 90 derajat.

Personel TNI Polri baru bisa mengambil jenazah Suster Gabriela pada Jumat (15/9/2021) lalu karena terkendala cuaca dan keamanan di daerah itu yang masih terjadi penembakan yang dilakukan oleh KKB Lamek Taplo.

Setelah diambil dari kedalaman jurang tersebut, jenazah Suster Gabriela yang merupakan anak bungsu dari dua bersaudara ini baru bisa dibawa ke Jayapura pada Selasa (21/9/2021) karena terkendala cuaca dan keamanan. Suster Ella ditemukan meninggal dunia dalam jurang akibat serangan kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, 13 September lalu. (Jun)

ADVERTISEMENT