RSUD Sawerigading Sosialisasi Penetapan Standar Pelayanan

551
Direktur RSUD Sawerigading, dr Nasaruddin Nawir menyampaikan materi tentang standar pelayanan.
ADVERTISEMENT

PALOPO — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawerigading kota Palopo menggelar sosialisasi penetapan standar pelayanan, Selasa (3/9/2019) di lantai II aula pertemuan RSUD Sawerigading.

Hadir sebagai peserta sosialisasi ialah perwakilan pemerintah kecamatan Bara, lurah Tobulung,Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), tokoh masyarakat serta jajaran dan direksi RSUD Sawerigading.

ADVERTISEMENT

Direktur RSUD Sawerigading, dr Nasaruddin Nawir,Sp.Og dalam sambutanyya mengatakan RS Saweriading kini berstatus sebagai rumah sakit rujukan di wilayah timur Sulawesi yang membawahi beberapa daerah. Diantaranya Luwu Raya (Palopo, Luwu, Lutra, Lutim) Tana Toraja hingga daerah sekitarnya.

“Semua jenis rujukan yang rumah sakit lain tidak bisa tangani, dirujuk ke sini. Makanya untuk memaksimalkan pelayanan, sehingga penetapan standar pelayanan ini perlu diketahui masyarakat,” kata dr Nasar.

ADVERTISEMENT
Peserta sosialisasi penetapan standar pelayanan.

Lanjut dr Nasar, di RSUD Sawerigading di RSUD Sawerigading terdapat 26 standar pelayanan dengan 23 jenis pelayanan. Mulai dari pelayanan gawat darurat, rawat jalan hingga rawat inap.

“Masyarakat perlu tahu layanan apa saja yang ada di sini. Dan ketika memasuki pintu gerbang, pasien atau keluarga pasien sudah tahu harus ke mana. Inilah salah satu tujuan dilaksanakannya sosialisasi ini, guna meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit,” bebernya.

Masih kata dr Nasar, ia menyebut sejumlah layanan yang telah tersedia mulai dari interna atau penyakit dalam, cuci darah, anak, kulit kelamin, saraf, THT, bedah, mata, kandungan, jantung, paru-paru dan lainnya.

Ditambahkannya, saat ini pasien yang berobat ke RSUD Sawerigading di dominasi peserta BPJS Kesehatan yang mencapai 99 persen. Selebihnya berasal dari pasien umum dan asuransi. Untuk mengantisipasi penyalahgunaan kepesertaan BPJS Kesehatan seperti yang pernah terjadi, pihaknya juga telah memberlakukan finger print atau rekam sidik jari pasien di beberapa layanan.

“Jadi, insya Allah tidak akan ada lagi yang bisa menyalahgunakan kartu BPJS. Kita upayakan ke depan, semua layanan sudah menggunakan finger print,” tandasnya. (asm)

ADVERTISEMENT