LUTIM – Bank Sampah Induk (BSI) Luwu Timur tiap bulan melakukan pengiriman 2 hingga 3 kali ke vendor mereka di Makassar. Dalam sekali pengiriman, BSI Lutim mengirim 6 ton sampah. Itu berarti, dalam sebulan ada 18 ton sampah warga Luwu Timur dikirim ke Makassar, Rabu (5/12).
Direktur BSI Lutim, Abshar A. Razak menyampaikan jika BSI Lutim adalah tempat penampungan akhir sampah yang telah dikelola dari setiap Cabang dan unit Se Kabupaten Luwu Timur.
“Jadi sampah yang berada di unit dikumpul di cabang, lalu cabang kembali mengumpul di BSI yang selanjutnya akan di jual ke Vendor,” Sebutnya.
Mengenai harga tetap pembelian di setiap Cabang tergantung dari hasil pembelian dari Vendor yang saat ini sering berubah-ubah. Menurut Abshar ada 3 cabang di Luwu Timur. Cabang tersebut berada di Tiga Kecamatan yang mulai terbentuk tahun 2017. Sedangkan untuk unit ada 67 di beberapa Desa dimana terbentuk tahun 2015 lalu.
“Saat ini kita menerima 19 jenis sampah yang pemanfaatannya untuk industri daur ulang, utamanya yang paling dominan saat ini dari golongan kertas dan plastik,” urainya.
BSI ini merupakan KSM yang merupakan binaan dari DLH yang sumber anggarannya berasal dari swakelola dari para unit.
“Murni anggarannya dari swakelola para pengumpul di setiap unit, tidak ada bantuan berupa anggaran dari dinas terkait yang ada hanyalah berupa bantuan gudang dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang statusnya pinjam pakai,” tutur Abshar.
Kata Abshar dengan hadirnya BSI persentase jumlah sampah di Kabupaten Lutim dapat terkurangi hingga 1,2 persen. (has/liq)