PALOPO–Dua petahana yang maju di Pilkada serentak 2020 di Luwu Raya, sesuai hasil perhitungan cepat atau quick count unggul. Dua petahana tersebut, yakni Indah Putri Indriani yang berduet dengan Suaib Mansur di Pilkada Lutra, dan HM Thoriq Husler berduet Budiman Hakim di Pilkada Lutim.
Untuk Pilkada Lutim, pasangan calon nomor urut 1, HM Thorig Husler-Budiman Hakim unggul versi hitung cepat lembaga survei CRC. Duet MTH-Budiman ini
memperoleh 52,18 persen.
Sementara rival politiknya, duet Irwan Bachri Syam-Andi Rio Patiwiri hanya memperoleh 47,82 persen.
Sementara di Pilkada Luwu Utara (Lutra) 2020, Indah Putri Indriani yang maju berduet dengan Suaib Mansur, dari perhitungan cepat sejumlah lembaga survei unggul dari dua pasangan calon lainnya. Termasuk perhitungan cepat partai pengusungnya, duet BISA unggul jauh dari dua rival politiknya.
Dengan hasil quick count tersebut, Indah Putri Indriani memiliki kans besar kembali akan memimpin Kabupaten Luwu Utara. “Ini kemenangan seluruh masyarakat Lutra,” kata Indah menanggapi hasil quick count tersebut, di kediamannya, Desa Kanjiro, Kecamatan Sukamaju, Rabu (9/12/2020) sore ini.
Didampingi suaminya, Muh Fauzi, ribuan warga mulai berdatangan memberi ucapan selamat. Indah meminta seluruh tim dan pendukungnya agar tidak terlalu euforia menyikapi kemenangan duet BISA tersebut. “Kita patut bersyukur atas kemenangan ini, tetapi jangan berlebihan menyambutnya. Ini kemenangan seluruh warga Lutra,” katanya.
Diketahui, sesuai quick count Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang telah rampung, pasangan Indah-Suaib dengan 45,63 persen. Sedangkan, pasangan Thahar Rum- Rahmat Laguni 27,96 persen, dan pasangan nomor urut 3, Arsyad Kasmar- Andi Sukma 26,41 persen. Data yang masuk sebanyak 94,55 persen.
QUICK COUNT PDIP
Sementara itu, DPC PDIP Luwu Utara ikut melakukan perhitungan cepatnya untuk Pilkada Lutra 2020, Rabu (9/12/2020), sekitar pukul 15:56 Wita. Dari tiga pasangan calon, sesuai hasil quick count sementara PDIP Lutra, pasangan incumbent Indah Putri Indriani-Suaib Mansur unggul sementara dengan raihan 43.95 persen.
Sedangkan dua pasangan calon lainnya, yakni duet Thahar Rum-Rahmat Laguni dengan raihan 27,32 persen di urutan kedua, dan disusul duet H. Arsyad Kasmar-Andi Sukma dengan meraih 26.89 persen.
Ketua DPC PDIP Lutra, Mahfud Sidiq Irjaz optimistis, hasil perhitungan sementara pihaknya ini tidak akan mengalami perubahan signifikan. Sebab, kata dia, perhitungan cepat sementara tersebut sudah menyentuh 455 TPS dari total 660 TPS se Lutra.
“Kami meyakini, hasil perhitungan cepat PDIP Lutra ini tidak akan mengalami perubahan signifikan. Insya Allah, usungan PDIP duet Indah-Suaib akan memenangkan Pilkada Lutra,” kataya.
Namun demikian, mahasiswa Pascasarjana Unismuh Palopo ini meminta semua pihak, terutama kader dan pengurus PDIP Lutra tidak jumawa dengan hasil perhitungan cepat tersebut. “Pastinya, kita tunggu hasil penetapan resmi dari KPU. Namun, kami sangat meyakini hasil perhitungan PDIP tidak akan jauh beda dari penetapan KPU nantinya karena berbasis TPS,” katanya.
SUJUD SYUKUR
Duet Husler-Budiman beberapa saat setelah mengetahui hasil quick count, bersama para tim dan pendukungnya langsung sujud syukur. Keduanya tak dapat menahan harunya, saat menyaksikan hitung cepat yang memenangkan pasangan Birokrat senior itu di kediaman Husler, Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, Rabu (9/12/2020)
“Terimakasih kepada tim, relawan, simpatisan, seluruh rakyat Luwu Timur. Kemenangan ini adalah hadiah untuk masyarakat Luwu Timur,” ungkap Husler.
Selain itu, dia juga mengingatkan kepada pendukungnya untuk tidak terpancing dengan provokasi dari pihak yang tidak bertanggungjawab. “Mari kita kawal Kemenangan kita ini sampai pelantikan. Jangan melakukan hal-hal yang dapat mencederai kemenangan kita ini,” pungkasnya.
Kemenangan Husler-Budiman versi hitung cepat ini juga disambut suka cita pendukung pasangan yang diusung Partai Golkar, Gerindra, PAN, PDIP, Hanura, PKB, PBB dan PKS ini. Mereka melakukan konvoi di jalan raya, seperti di Kecamatan Wotu. Padahal tim sukses Husler-Budiman sudah mengingatkan pendukungnya untuk tidak melakukan konvoi. (rah)