LUTIM – Keberhasilan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Luwu Timur dalam mengelolah sampah perkotaan menarik perhatian daerah lain untuk mempelajarinya. Salah satunya Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sinjai yang mengunjungi kantor DLH Luwu Timur di Jalan Soekarno – Hatta, Puncak Indah, Malili untuk melakukan studi banding, Rabu (03/07/2019).
Kedatangan rombongan tersebut disambut Wakil Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, yang didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Luwu timur, Andi Tabacina Akhmad. Sebagai ucapan selamat datang, Irwan memberikan cinderamata berupa plakat kepada rombongan yang dipimpin oleh Kepala Balitbangda Sinjai, Asdar Amal Darmawan.
“Selamat datang kepada seluruh rombongan, kami merasa bangga karena daerah kami dapat menjadi contoh dan menarik perhatian daerah lain,” kata Irwan.
Ia pun mempersilahkan rombongan untuk mengunjungi tempat-tempat yang mereka inginkan khususnya melihat sistem pengelolaan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) dan Bank sampah.
Kepala Balitbangda Sinjai, Asdar Amal Darmawan mengatakan, kedatangan mereka ke Luwu Timur untuk mempelajari sejumlah hal, terkait model pengelolaan TPA, alur pengelolaan sampah dari rumah tangga sampai ke pembuangan akhir, hingga model pengelolaan Bank Sampah. Pihaknya juga akan belajar tentang aturan pengelolaan sampah yang diterapkan di Luwu Timur, serta sumber anggaran pengelolaan sampah.
“Mohon ijin kami akan duplikasi praktek – praktek pengelolaan sampah di Kabupaten Luwu Timur yang telah diterapkan,” kata Asdar.
Sementara Kepala DLH Luwu Timur, Andi Tabacina Akhmad menjelaskan jika pengelolaan sampah di Luwu Timur adalah hasil sinergi seluruh pihak, meski pihaknya mengelola dana yang relatif kecil, namun tidak menghalangi upaya – upaya kreatif dalam menggerakkan warga dan Pemerintah Desa untuk ikut terlibat dalam pengelolaan dan penanganan masalah sampah di daerah yang dikenal dengan nama Bumi Batara Guru itu.
“Selain itu, kita juga meluncurkan program – program yang diharapkan dapat merubah pola pikir masyarakat terkait sampah, salah satunya adalah program CLBK,” papar Tabacina.
Program CLBK adalah akronim dari Cinta Lingkungan Bersih dan Keren. Program tersebut dinilai telah berhasil menggerakkan dan menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah dan kebersihan lingkungan.
“Kami memang sengaja mencari akronim yang sederhana dan mudah diingat tapi sulit dilupakan,” terang Tabacina. (ikp/kominfo)