Taupan Pawe “Golkarkan” Wabup Lutra, Suaib Mansur: Saya Siap Ikut Besarkan Golkar

269
Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Taupan Pawe melepas jas kuningnya, dan memakaikannya kepada Suaib Mansur sebagai bentuk pengukuhan.
ADVERTISEMENT

KORANSERUYA.COM–Ada yang menarik di arena Musda DPD II Partai Golkar Luwu Utara, Sulsel, Minggu (5/9/2021). Wakil Bupati Lutra, Suaib Mansur jadi pusat perhatian peserta Musda, karena hadir di tengah-tengah kader ‘beringin’ di daerah itu.

Tak hanya sekedar hadir, Suaib Mansur dikukuhkan sebagai Kader Golkar dalam Musda tersebut, yang digelar di Aula Hotel Bukit Indah Masamba. Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Taupan Pawe melepas jas kuningnya, dan memakaikannya kepada Suaib Mansur sebagai bentuk pengukuhan.

ADVERTISEMENT

Suaib Mansur yang telah dikukuhkan sebagai kader Golkar, mengatakan bahwa pengukuhannya adalah penghargaan bagi dirinya. “Ini merupakan penghargaan bagi saya, masih menunggu proses dari Musda ini,” ungkap Suaib Mansur

Lebih jauh Suaib Mansur mengatakan, dirinya akan menjaga amanah yang telah diberikan Partai Golkar kepadanya. “Insya Allah, ini adalah amanah, dan saya berharap bisa membantu untuk membesarkan dan mensukseskan Partai Golkar di Luwu Utara,” katanya.

ADVERTISEMENT

Taupan Pawe sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Lutra resmi membuka Musda Golkar Lutra, Minggu (5/9/2021), di Aula Hotel Bukit Indah Masamba. Dalam musda ini, Bupati Lutra, Indah Putri Indriani terpilih aklamasi sebagai Ketua Golkar Lutra, karena hanya satu calon yang maju.

Saat Musda dibuka, mantan Bupati Lutra selaku Plt Ketua Golkar Lutra, Arifin Junaidi mengaku ikhlas dan legowo tidak maju Musda Golkar Lutra karena tidak mendapatkan diskresi dari DPP Partai Golkar.

Arjuna, begitu Plt Ketua Golkar Lutra ini akrab disapa, optimistis Partai Golkar Lutra akan akan semakin berjaya dibawah kepemimpinan Bupati Lutra, Indah Putri Indriani.

Menariknya, Arjuna saat menyampaikan sambutannya, mengungkapkan juga bahwa Indah Putri Indriani yang mengantongi diskresi DPP sehingga terpilih aklamasi sangat layak memimpin Golkar Lutra dibandingkan dengan dirinya.

“Saya sangat menyadari, saya sudah tidak punya daya dan pengaruh lagi. Saya tidak punya daya lagi untuk mempengaruhi rakyat, tidak ada lagi wibawa. Sangat
keliru kalau saya ditunjuk ketua. Saya tidak punya apa-apa,” ungkap Arjuna di hadapan Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Taupan Pawe dan para pengurus Golkar
Lutra yang menghadiri pembukaan Musda.

Dalam kesempatan tersebut, Arjuna juga menyinggung soal diskresi DPP Partai Golkar yang hanya diberikan kepada Indah Putri Indriani, sehingga dirinya gagal
maju sebagai calon Ketua Golkar Lutra.

“Tentunya, sebagai manusia, pastilah ada kekecewaan. Tapi saat hadir di arena Musda ini, begitu melihat wajah Pak Ketua (Taupan Pawe) dan Ibu Indah, semua
hilang,” kata Arjuna disambut tepuk tangan peserta Musda.

Diketahui, Musda DPD II Partai Golkar Lutra, sejatinya diikuti dua kandidat ketua, yakni Arifin Junaidi dan Indah Putri Indriani. Namun, dari dua kandidat
tersebut, DPP Parti Golkar hanya mengeluarkan diskresi untuk Indah.

Untuk maju Musda Golkar Lutra, baik Arjuna dan Indah sama-sama harus mengantongi diskresi dari DPP. Sebab keduanya belum genap lima tahun berstatus kader
partai. Khusus Indah, salah satu aturan internal Partai Golkar menyebutkan setiap kader yang ingin menjadi ketua baik ditingkat DPD I ataupun DPD II minimal
telah berstatus kader partai 5 tahun.

Indah sendiri belum genap 5 tahun jadi kader Golkar. Tahun 2019 lalu, Indah masih tercatat sebagai kader Partai Gerindra. Bahkan, dia pernah menjabat
Ketua DPC Partai Gerindra Luwu Utara. DPP memberinya restu berupa diskresi karena dicalonkan Partai Golkar pada Pilkada lalu dan menang.

Sementara Arjuna, kendati orang lama, dirinya pada 2019 meninggalkan Partai Golkar dan bergabung dengan PAN. Bahkan ia mendapat jabatan majelis penasehat
partai dan mendaftarkan dirinya untuk caleg DPR RI di PAN. (byu)

ADVERTISEMENT