Dari informasi yang dihimpun KORAN SERUYA, Minggu (3/5/2020) per pukul 17:00 Wita, hari ini, tidak ada penambahan kasus covid-19 di Kota Palopo, Luwu, Luwu Utara, dan Luwu Timur.
Tidak Ada Penambahan Kasus Positif 3 Mei di Luwu Raya, Update Terkini Totalnya Sudah 33 Positif Covid-19
Namun demikian, hingga Minggu (3/5/2020), jumlah positif tertular virus asal Wuhan, China ini, sudah 33 kasus di Luwu Raya.
Terbanyak dari Kabupaten Luwu Utara (Lutra), yakni 20 kasus, disusul Luwu Timur 11 kasus. Kabupaten Luwu dan Kota Palopo masih 1 kasus.
Awalnya, hanya 3 kasus positif virus corona di Lutra. Namun, Sabtu (2/5/2020), ada 17 penambahan kasus di daerah pemekaran Luwu ini.
Tambahan 17 kasus yang membuat jumlah pasien positif ‘meledak’ di Lutra berasal dari klaster Temboro, Magetan, Provinsi Jawa Timur. 17 kasus ini adalah santri asal Lutra yang pulang mondok di tengah pendemi, termasuk 3 kasus sebelumnya.
Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Lutra untuk Penanganan Covid-19, Komang Krisna, Sabtu (2/5/2020), mengatakan, seluruh santri yang positif covid-19 ini sudah dikarantina di Swissbell Hotel Makassar. “Seluruh santri yang positif sudah tidak ada lagi di Luwu Utara. Keluarganya juga akan kita lakukan kontak tracing untuk memastikan apakah di Luwu Utara ini sudah masuk wilayah transmisi lokal atau tidak,” jelas Komang di Masamba.
Kasus positif covid-19 juga ‘meledak’ di Luwu Timur. Per tanggal 1 Mei, angkanya mencapai 11 warga setempat positif.
Kian meningkatnya pasien covid-19 di daerah berjuluk ‘Bumi Batara Guru’ ini, menyusul adanya 9 pasien tambahan per tanggal 1 Mei.
Sebelumnya, ada 1 perawat di RS Bros Vale positif, dan 1 warga ber-KTP Lutim positif, yang masuk dalam data Pemkab Lutim. Sehingga, dengan 9 tambahan pasien baru, sehingga total positif jadi 11 orang.
Juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Luwu Timur, Masdin, menjelaskan, berdasarkan hasil uji PCR yang dilakukan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar (BBLK) Makassar, terdapat tambahan 9 orang telah terkonfirmasi positif Covid 19 dengan rincian 5 orang dari Kecamatan Nuha, 2 orang dari Kecamatan Towuti dan 2 orang dari Kecamatan Wotu.
Dengan kian bertambahnya kasus virus corona di Lutim, Masdin mengajak warga di daerah itu agar tidak panik dan tetap tenang dalam beraktivitas.
“Jangan keluar rumah jika tidak penting, menjaga jarak, pakai masker bila keluar rumah, selalu mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, dan hindari kerumunan orang. Pada prinsipnya, ikuti anjuran pemerintah,” pesan Masdin.
Di sisi lain, Masdin mengajak masyarakat Lutim mendoakan para pasien agar segera sehat dan sembuh dari virus yang sampai saat ini belum ditemukan vaksin atau obatnya.
Bahkan, di tengah kian meningkatnya kasus virus ini, Masdin mengajak masyarakat agar mendoakan juga para tenaga medis sebagai garda terdepan dalam penanganan dan pencegahan virus corona.
Sementara itu, 1 kasus positif virus corona di Kota Palopo yang diumumkan Satgas Penanganan Virus Corona Pemkot Palopo. Pasien ini berinisial Hy, 28 tahun, karyawan perusahaan selular asal Makassar yang pulang ke Kota Palopo dari Makassar tanggal 19 April lalu. Kasus ini tercatat sebagai kasus pertama positif virus corona di Kota Palopo.
Nah, untuk Kabupaten Luwu, kasus positif virus corona diumumkan seorang santri yang juga pulang mondok dari salah satu pesantren di Jatim.
Direktur RSUD Batara Guru Belopa, dr Daud Mustakim, membenarkan, dari dua santri yang diisolasi di RSUD Batara Guru, seorang diantaranya positif virus corona sesuai hasil pemeriksaan FCR swab di Labkes Dinkes Sulsel. Santri ini berinisial M, warga Desa Tiromanda, Kecamatan Bua.
Sebenarnya, khusus santri di Luwu, ada dua orang yang diisolasi, seorang diantaranya berinisial Y. Namun, hasil pemeriksaan FCR swab milik Y negatif. Y bersama M dijemput tim Satgas Pemkab Luwu di perbatasan Luwu-Wajo, tepatnya di Batulappa, saat dalam perjalanan dari Makassar ke Luwu. Hasil rapid test mereka di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar positif, sehingga mereka dijemput sebelum tiba di rumahnya untuk dibawa ke RSUD Batara Guru Belopa.
“Dari dua santri ini, santri berinisial M positif,” kata dr Daud Mustakim, Jumat (24/4/2020) lalu.
MENINGGAL DUNIA
Diluar 33 data positif virus corona di Luwu Raya tersebut, sebenarnya ada juga satu warga Kabupaten Luwu, tepatnya warga Desa Lalong, Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu, dikabarkan positif virus corona.
Dia adalah NR (70), yang masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP), meninggal dunia di Kota Makassar, Kamis (2/4/2020) lalu.
Beberapa hari setelah NR meninggal dunia dan dimakamkan di kampung halamannya dengan protokol standar WHO, hasil pemeriksaan FCR swabnya keluar dan dinyatakan positif virus corona.
Tak hanya itu, salah seorang warga asal Luwu Timur yang sudah lama menetap di Makassar, juga dilaporkan positif terpapar virus corona.
Kasus ini sempat menimbulkan polemik di Luwu Timur, karena alasan yang bersangkutan sudah lama tidak tinggal di Lutim. Namun, Dinas Kesehatan Sulsel memasukkan data pasien ini ke data perkembangan covid-19 di Lutim, sehingga sampai saat ini terdata sudah 11 kasus positif di Lutim.
Khusus di Luwu, dikabarkan salah seorang pelaut asal Saruran, Kecamatan Bajo, positif covid-19. Namun, pelaut ini dirawat di RS Parepare. Dia sempat pulang ke rumahnya di Bajo selama 10 hari. (cbd)