PALOPO — Tim verifikasi provinsi Kota Sehat melakukan kunjungan ke Kota Palopo untuk menilai kesiapan kota Palopo menjadi Kota Sehat. Tim ini diterima di Aula Bappeda, Jumat (18/1/19).
Tim disambut oleh Ketua TP-PKK Palopo, dr Utiasari Judas, Kepala Bappeda, Firmanza, Kadis Kesehatan, dr Ishaq dan sejumlah pejabat lingkup pemkot Palopo.
Ketua tim verifikasi kota sehat, Kasri menyampaikan, bahwa setiap tahun ganjil seperti tahun 2019 dilakukan verifikasi terhadap program kota sehat.
“Verifikasi kami mulai bulan januari. Di minggu kedua ini, kami sudah melaksanakan verifikasi pada beberapa daerah, kemarin kami dari Kabupaten Bone langsung ke sini dan rencana 1 hari ini kami akan fokus pada bedah dokumen karena pengalaman kita yang lalu-lalu bahwa kelemahan kita itu ada di dokumen, mudah-mudahan kita juga di Palopo ini bisa lancar dan cepat selesai,” ujarnya.
Kasri menambahkan, Kota Palopo merupakan menjadi kota rujukan oleh beberapa kabupaten bahkan kabupaten di luar Sulawesi Selatan menjadikan Kota Palopo sebagai rujukan.
“Semoga ini bisa dipertahankan, dan Palopo lebih baik lagi. Dalam program kota sehat ini, yang dinilai adalah prosesnya,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda, Firmanza selaku ketua tim pembina menyampaikan Kota Palopo siap mengikuti penilaian ataupun verifikasi untuk diteruskan ke tingkat yg lebih tinggi.
“Seminggu yang lalu, kita menerima piala adipura dan 2 bulan yang lalu kami mendapatkan AMPL A World dan alhamdulillah kami sudah melaksanakan semua program tahunan pemerintah,” katanya.
Adapun program pemerintah dalam mengikuti kota sehat ini, yaitu program 100-0-100, di sini adalah 100% air, 0% kekumuhan dan 100% sanitasi.
“Inilah yang selalu didengung-dengungkan oleh pemerintah pusat dan Palopo termasuk salah satu kabupaten/kota yang ada di Indonesia yang kemudian mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat,” beber Firmanza.
“Yang dimaksud dari 100-0-100 yaitu 100% air bersih, kami di Palopo ini sudah sampai di 90%. Artinya apa, seluruh wilayah yang ada di wilayah Kota Palopo ini itu sudah di fasilitasi dan sudah dijangkau oleh pelayanan air bersih dan hanya wilayah pegunungan, itu air bersih dari PDAM. Kemudian 0% kekumuhan, yang sampai di Palopo, 4 tahun lalu kurang lebih 89 hektar itu kawasan kumuh sekarang ini tinggal 20 hektar dan insya Allah kita akan selesaikan di tahun 2019. Kemudian 100% sanitasi, kami sudah berada di poin 91% dan mudah-mudahan kita bisa selesaikan di tahun 2019 ini,” tambah Firmanza. (asm)