Tips: Tidak Perlu Panik, Ini yang Harus Dilakukan Saat Keracunan Makanan

3585
Alm Ade Irawan
ADVERTISEMENT

KORANSERUYA.com — Jika anak anda, kerabat atau sahabat mengalami gejala keracunan makanan, yang biasanya ditandai dengan mual-mual, muntah, kepala pusing, keringat dingin, demam serta diare (buang-buang air), maka anda tak perlu panik.

KoranSeruya membagikan tips tentang apa saja yang harus dilakukan jika tanda-tanda keracunan makanan/minuman tersebut kita alami.

ADVERTISEMENT
  1. Perbanyak minum

Tubuh harus tetap terhidrasi oleh asupan cairan yang sangat penting untuk membantu tubuh anda melawan efek keracunan makanan.

Muntah dan diare dapat menyebabkan dehidrasi, jadi mengisap mengemut es batu atau meneguk sedikit air adalah titik awal yang baik. Selain itu, meminum minuman mengandung elektrolit juga disarankan, dan sebaiknya tidak mengonsumsi susu dulu, apalagi jika masih diare.

ADVERTISEMENT

2. Makan makanan yang lembut

Makanan dengan tekstur lembut Ketika Anda merasa mungkin sudah bisa mencerna makanan, pilih makanan yang lembut, rendah lemak dan rendah serat.  Sebab lemak lebih sulit dicerna, jadi hindari makanan berlemak untuk mencegah gangguan lebih lanjut. Contohnya, Anda bisa mengonsumsi pisang, jeli, kentang lembut hingga madu. Sebaliknya, Hindari makanan, minuman, dan zat-zat yang keras di perut, seperti alkohol, kafein, makanan pedas, gorengan, produk susu hingga jus buah.

3. Mencoba pengobatan alami

Selama keracunan makanan, penting bagi tubuh Anda untuk mengikuti reaksi alami membersihkan saluran pencernaan. Itu sebabnya obat diare yang dijual bebas bukanlah cara yang baik untuk mengobati keracunan makanan. Saat gejalanya mencapai puncaknya, Anda mungkin ingin mencoba meminum teh jahe, seperti yang diketahui jahe dapat menenangkan perut. Setelah Anda merasa sehat kembali, Anda mungkin ingin mengganti flora usus normal Anda dengan yogurt alami atau kapsul probiotik setidaknya selama dua minggu.

Ini akan membantu tubuh untuk meregenerasi bakteri sehat yang hilang dalam pembersihan keracunan makanan dan mengembalikan sistem pencernaan serta sistem kekebalan tubuh ke jalur semula.

Cara Mencegah Keracunan Makanan

1. Menjaga kebersihan
Sering-seringlah mencuci tangan. Kuman dapat bertahan hidup di banyak tempat di sekitar dapur Anda, termasuk tangan, peralatan dapur, dan talenan. Cuci buah dan sayuran segar dengan air mengalir.

2. Hindari kontaminasi silang
Meskipun setelah membersihkan tangan, alat potong atau wadah dengan saksama, setelah memotong dan membersihkan daging mentah, unggas, makanan laut, dan telur, ini masih dapat menyebarkan kuman, kecuali menggunakan alat dapur yang terpisah.

3. Masak makanan hingga matang
Masak dengan suhu yang tepat. Banyak orang berpikir bahwa mereka dapat mengetahui kapan makanan matang hanya dengan memeriksa warna dan teksturnya, tetapi tidak semudah itu. Meski agak repot, Anda bisa menggunakan termometer makanan untuk memastikan bahwa makanan dimasak pada suhu internal yang aman: 145 F (62,77 C) untuk daging utuh (tiriskan selama 3 menit sebelum disajikan atau dikonsumsi), 160 F (71,11 C) untuk daging giling, dan 165 F (73,89 C) untuk semua jenis unggas.

4. Simpan makanan di kulkas dengan benar
Simpan makanan di kulkas dengan suhu yang diatur di bawah 40 F (4,44 C). Kuman dapat tumbuh di banyak makanan dalam waktu 2 jam kecuali menimpannya di kulkas.

Saat bepergian ke luar negeri, terutama negara berkembang, sebaiknya mencuci buah atau sayuran sebelum dimakan, dan minumlah minuman kemasan yang masih disegel.

Berikut ini adalah beberapa contoh makanan yang mudah terkontaminasi jika tidak ditangani, disimpan, atau diolah dengan baik:

Daging mentah, susu
Makanan siap saji, misalnya potongan daging matang, keju lembek, dan roti isi kemasan.
Telur mentah
Kerang-kerangan mentah

Semoga bermanfaat.

(Iys)

ADVERTISEMENT