Top News Pekan Ini: Siapa “Bakar” Kampus Unanda? dan Korelasi Kegiatan Vaksinasi dengan Angka Penularan Virus Corona di Tana Luwu

329
ADVERTISEMENT

PIHAK Polres Palopo telah melakukan Gelar Perkara kasus kebakaran UNANDA, tepatnya Fakultas Teknik, Kampus C di Jalan Tandipau Wara Barat, Palopo.

Gelar Perkara (GP) di ruang Reskrim Polres Palopo, Jumat (05/02) dihadiri petinggi Polres Palopo.

ADVERTISEMENT

GP ini juga menghadirkan perwakilan pihak dari UNANDA itu, yakni wakil rektor II bidang adm. umum dan keuangan Dr. Suryanto, SP., MSi dan wakil rektor III bidang kemahasiswaan, Dr. H. Ishak Runi, M.M.,M.Si

BACA JUGA: 5 Pertanyaan yang Bikin Penasaran Terkait Kebakaran Kampus FT Unanda, Akankah Terjawab Besok Saat Polres Gelar Perkara?

ADVERTISEMENT

Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Andi Aris Abubakar kepada awak media menyebut, proses penyelidikan terbakarnya gedung FT UNANDA kini telah naik status ke penyidikan.

“Kasus ini ditingkatkan dari lidik ke sidik, dasarnya adalah kesimpulan hasil Labfor Polda Sulsel yang telah kami terima bulan lalu yang menyimpulkan bahwa gedung Unanda terbakar bukan disebabkan karena arus pendek,” ucap Andi Aris.

“Dari hasil Labfor Polda Sulsel, tertulis api sumbernya dari lantai dan penyebab kebakaran bukan karena listrik, untuk itu kasus ini akan terus kita kembangkan.”

Hanya saja, Kasat Reskrim belum bisa membuka tabir misteri, siapa kira-kira yang patut menjadi “terduga pelaku” peristiwa subuh hari yang menghebohkan kala itu.

Kasus kebakaran Kampus C, FT UNANDA pada Selasa 1 Desember 2020 di Jalan Tandipau, Kelurahan Tomarundung, Kecamatan Wara Barat, Palopo menelan kerugian materiil sedikitnya Rp6 miliar.

Masih ada 3 Pertanyaan yang menjadi teka-teki lanjutan, yang kerap disuarakan Publik atas kasus ini yang dihimpun redaksi Koran Seruya Top News.

1. Jika kasus ini benar “rekayasa” atau sengaja dibakar, apa motifnya?
Kasus ini sendiri diduga direncanakan dengan baik dan dengan konsep yang matang. Hal ini dibuktikan dengan besarnya skala kebakaran menghanguskan 21 ruangan dan cuma menyisakan 7 ruangan yang tidak sempat terbakar, dengan kerugian sampai miliaran rupiah.

2. Siapa pelaku utama atas kasus ini? Berapa orang pelaku karena kecil kemungkinan dilakukan hanya 1 orang. Mereka terlihat profesional dan sangat aktif ya, bund?.

3. Tidak adakah bukti petunjuk, misalnya CCTV yang mengarah ke kampus tersebut detik-detik sebelum terbakar? Bisa jadi dari rumah atau toko/kantor yang ada di sekitaran kampus tersebut.

VAKSINASI DIMULAI, TAPI KENAPA ANGKA KASUS POSITIF COVID-19 MASIH MENINGKAT?

Vaksinasi Covid-19 di Tana Luwu sudah dimulai. Palopo, Luwu Utara dan Luwu Timur serentak memulainya pada Senin 1 Februari 2021. Sedangkan Luwu pada Kamis 4 Februari 2021.

Ditargetkan 9 ribu Nakes di Luwu Raya untuk tahap pertama ini bisa divaksin keseluruhannya demi menjaga para Nakes itu dari ancaman virus corona.

Data Nakes Sasaran di Luwu Raya:

Palopo: Awal 2.050 berubah menjadi 2.310 Nakes (12 PKM, 1 RS, 2 klinik)

Luwu Utara:  1.476 Nakes (16 PKM, 1 RS)

Luwu Timur: 1.556 Nakes (17 PKM dan 2 RS)

Luwu: 4.000 Nakes (22 PKM, 2 RS)

Hanya saja, dari data-data yang ada, angka-angka penularan virus corona di Luwu Raya juga kian bertambah, seolah-olah covid-19 ini enggan pamit mundur.

“Yes. Sudah ma divaksin” bunyi tulisan latar belakang vaksinasi di kota Palopo, 1 Februari lalu diikuti para Pejabat dan Nakes, termasuk Wawali, Sekda, Wakil Ketua DPRD, tokoh pemuda dan direktur RSUD Sawerigading Palopo

Di Palopo, untuk data terbaru yang dirilis Satgas Covid Kota Palopo, menunjukkan angka-angka yang cukup fantastis. Per Sabtu 6 Februari, tercatat 1173 positif, 990 sembuh, dan 46 meninggal. Angka kasus aktif yang ada di kota idaman Palopo juga bertambah kini menjadi 146 kasus aktif, dari 126. Artinya Sabtu kemarin ada lagi yang positif 20 kasus baru.

“Yang dirawat di rumah sakit 37 orang, isolasi di Hotel Kamanre (wisata Covid) 25 orang dan yang isolasi mandiri di rumah 75 orang, jumlahnya semua 137,” kata dr Ishaq Iskandar, yang memperbarui datanya, Minggu pagi (7/2/2021).

Sedangkan di Luwu Timur yang masih zona orange Covid-19, “Untuk kasus baru ada penambahan 23 orang,” ujar Masdin Jubir Satgas Covid Lutim.

Kasus baru itu berasal dari Kecamatan Wotu 1 orang, Wasuponda 4 orang, Nuha 12 orang dan Towuti 6 orang. “Sementara kasus meninggal terkonfirmasi Covid-19 ada penambahan 1 orang dari Nuha,” rinci Masdin, mengutip Tribun Lutim.

Sehari sebelumnya, Jumat (5/2/2021), ada penambahan pasien sembuh 76 orang, kasus baru 65 orang dan satu pasien Covid-19 asal Wasuponda meninggal.

Sampai hari ini, total kasus Covid-19 di Luwu Timur sebanyak 3.282 orang, sembuh 2.858 orang dan pasien Covid-19 meninggal 54 orang.

Sampai kapan Corona lenyap total di Indonesia khususnya di Tana Luwu?

(Tim Seruya Top News)

ADVERTISEMENT