Tragis, Ayah-Ibunya Meninggal Karena Corona, Hanya Dua Hari Papanya Menyusul, Sekarang Adiknya pun Masuk Rumah Sakit

2766
Eva Rahmi Salama (kiri) bersama dua adiknya, Haris dan Hanif, saat pemakaman ibu mereka Ismy Latifah, Kamis lalu (19/3). (Foto: Radar Bandung)
ADVERTISEMENT

KORANSERUYA–Jangan panik, tapi juga jangan sekali-kali meremehkan pandemi corona.

Dalam seminggu, Eva Rahmi Salama kehilangan orang-orang tersayang karena SARS-CoV-2 alias Covid-19. Hingga berita ini ditulis tadi malam, sang adik juga masih menjalani perawatan di rumah sakit.

ADVERTISEMENT

Eva tak pernah membayangkan sedikit pun bahwa tahun 2020 akan sekelam ini.

Ibunya, Ismy Latifah, meninggal pada Kamis (19/3) lalu hanya sehari setelah didiagnosis Covid-19. Dua hari kemudian, pada Sabtu (21/3), papanya, Taten Syamsir, juga menghadap Yang Mahakuasa karena sakit yang sama.

ADVERTISEMENT

”Rasanya belum kering air mata ditinggal ibu, papa menyusul,” katanya lewat telepon, melansir Radar Bandung.

Awal Maret Ismy Latifah didiagnosis tifus. Kondisinya memang sedang tidak baik. Pencernaannya terganggu. Dua minggu lalu sakitnya bertambah. Pencernaan masih bermasalah. Dia juga mulai batuk, pilek, hingga sesak napas.

”Dari sini saya mulai curiga,” ujar Eva yang tinggal di Jakarta.

Eva mengingat waktu itu Ismy dirawat di sebuah rumah sakit (RS) swasta daerah Grogol, Jakarta Barat. Eva membawa ibunya dari rumahnya di Bojong Gede, Bogor, karena kondisinya makin buruk. Hati Eva semakin tak keruan ketika mendengar pengakuan adiknya, Haris, mengikuti acara di klub dansa di Jakarta Selatan.

Klub dansa tersebut diumumkan sebagai klaster pertama persebaran Covid-19. Eva ingin ibunya melakukan tes Covid-19. Apalagi, setelah diingat-ingat, Haris memiliki gejala penderita Covid-19 sejak 28 Februari lalu. Mereka sekeluarga berunding dengan petugas medis di RS swasta tersebut. ”Dokter akhirnya membuat surat kepada dinkes (dinas kesehatan, Red),” ucapnya.

Pada Jumat (13/3) Dinkes Jakarta datang ke ruang perawatan Ismy. Keesokannya RS membuat surat rujukan ke RS Persahabatan. Status Ismy masih pasien dalam pengawasan (PDP). Lima hari keluarga Eva dibuat cemas. Kondisi Ismy tak kunjung membaik. Hasil pun belum keluar.

Di sisi lain, kondisi Taten yang telah bercerai lama dengan Ismy juga menunjukkan penurunan. Beberapa kali Haris menjenguk ayahnya yang sudah 1,5 bulan dirawat di sebuah RSUD di Jakarta Pusat karena jantung itu. Dalam masa perawatan tersebut Taten menunjukkan kondisi yang sama dengan penderita Covid-19.

Sebelumnya, pada Minggu (15/3) dia di-swab untuk mengambil sampel yang akan diteliti apakah ada Covid-19 atau tidak. Kondisinya semakin hari semakin tidak stabil. Hingga pada Sabtu (21/3) hasil tes keluar. Taten, sang ayah, positif Covid-19. Namun, hasil itu tak berguna untuk memilihkan pengobatan. ”Sebab, di hari itu (juga) papa meninggal,” ujarnya.

Hanya beberapa orang dari keluarga papanya yang mengantar ke pemakaman. Eva pun dilarang ikut. Alasannya, pemakaman berlangsung lebih dari sembilan jam setelah jam kematian. Dikhawatirkan virus bisa lebih mudah menyebar. (*/iys)

Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes: 021-5210411 atau kontak ke nomor 0812-1212-3119.

Untuk kota Palopo Hub. DINKES PSC 119 JA: 0471-21531 atau HOTLINE: 085 241 855 036

 Untuk Luwu Utara: DINKES: 0813-4264-8399 dan Call Center PSC 119 di 085 226 046 119

Website Resmi Pemerintah terkait Covid-19

ADVERTISEMENT