KORANSERUYA.COM–Bencana Tsunami Anyer menelan puluhan korban jiwa. Ratusan lainnya menderita luka parah. Bahkan, korban
diperkirakan akan terus bertambah. Hingga Minggu (23/12) pagi tadi, korban tewas sudah mencapai 43 orang dan 543 luka-luka.
Salah satu korban meninggal akibat tsunami Anyer ini, adalah basist band Seventeen, Bani. Ia meninggal akibat diterjang tsunami saat konser di Pantai Anyer, Sabtu (22/12).
Sambil menangis, vokalis Seventeen, Ifan, mengabarkan bahwa selain Bani, Road Manager mereka yang bernama Oki Wijaya juga meninggal dunia.
“Kita kehilangan bass kita Bani sama manager kita Oki,” ujar Ifan sambil menitihkan air mata di postingan instagram terbarunya, Minggu (23/12/2018).
Musisi lain, Anji juga sempat menanyakan keadaan di lokasi kejadian kepada Ade Jigo, mantan grup band TeamLo yang juga menjadi korban.
Ade menjelaskan jika pada saat itu posisi panggung berada didekat pantai, disapu oleh ombak tinggi. Dalam instastory itu disampaikan jika grup band Seventeen baru saja menyanyikan dua buah lagu.
“Kejadian pada saat seventeen tampil baru dua lagu tiba-tiba air besar menyapu panggung,” tulis Ade kepada Anji.
Hingga saat ini, Istri dari Ifan, Dylan Sahara dan personil band Seventeen lainnya belum juga ditemukan.
BMKG menegaskan informasi bencana tsunami yang terjadi sebenarnya bukan akibat gempa tektonik. Menurutnya bencana tsunami disebabkan aktivitas Gunung Krakatau.
“Gelombang pasang di Anyer dan sekitarnya memang bukan tsunami karena aktivitas gempa tektonik. Namun hal tersebut DIDUGA tsunami akibat aktivitas gunung Anak Krakatau,” cuit Info BMKG.
Verifikasi yang dilakukan BMKG itu dari data yang diambil Badan Geologi.
“BMKG tidak mencatat adanya gempa yang menyebabkan tsunami malam ini. Yang terjadi di Anyer dan sekitarnya bukan tsunami karena aktivitas seismik gempa,” tegasnya lagi. (*/cbd)