Tuduhan SBY Terbukti, KLB Demokrat Usung Moeldoko Ketua Umum, Dua Kubu Bentrok dan Berdarah-darah

471
Suasana bentrokan antardua kubu massa Moeldoko Vs AHY saat KLB Demokrat di Sumatera Utara. (Foto: Merdeka.com)
ADVERTISEMENT

SUMUT — Akhirnya tudingan keluarga besar mantan presiden, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahwa Demokrat akan dikudeta Moeldoko terbukti juga.

Pasalnya, Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang dilaksanakan di The Hill Hotel & Resort, Sibolangit, Sumatera Utara dan berlangsung ekstra cepat itu telah berakhir dengan 8 keputusan penting termasuk mengesahkan Moeldoko lewat “sandiwara” voting berdiri yang dilakukan kubu Demokrat abal-abal itu.

ADVERTISEMENT

Dibuka pukul 14:50 WIB oleh deklarator sekaligus senior Partai Demokrat, Etty Manduapessi, kongres kemudian diserahkan kepada Jhonny Alen Marbun sebagai pimpinan sidang.

Hanya sekitar 40 menit, atau sekitar pukul 15:35 WIB, kongres telah memutuskan 8 hal penting. Termasuk Ketua Umum Partai Demokrat yang baru. Ajaib bukan?

ADVERTISEMENT

Proses pemilihan ketua umum berjalan kurang dari lima menit sejak pengusulan nama calon hingga pemilihan. Jhonny Alen sebagai pimpinan sidang menanyakan kepada peserta kongres siapa saja yang mereka inginkan menjadi calon ketua umum.

Atas pertanyaan itu, dua nama mencuat dari beberapa peserta, yakni Jenderal TNI Moeldoko dan Marzuki Alie. Jhonny Alen kemudian meminta masing-masing pendukung kedua kandidat untuk berdiri.

Tidak ada angka pasti berapa jumlah peserta yang berdiri saat disebutkan mendukung Moeldoko. Namun secara pandangan mata, jumlahnya memang lebih banyak dari pendukung Marzuki Alie. Jhonny Alen pun menetapkan Moeldoko menjadi ketua umum.

“Memutuskan, menetapkan Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025,” sebut Jhonny membacakan putusan KLB.

Moeldoko sendiri tidak hadir di lokasi saat keputusan diambil. Jhonny Alen sebagai pimpinan sidang baru meminta kesediaan Moeldoko untuk menerima keputusan penetapan itu setelah keputusan dibuat.

Moeldoko yang mengaku akan terbang dari Jakarta ke Kualanamu saat dihubungi melalui pangilan selular, menerima penetapan tersebut.

“Karena kawan-kawan bersungguh-sungguh, saya terima penetapan ini,” tandas Moeldoko, dilansir Koran Seruya dari Okezone.com.

Marzuki Alie Polisikan AHY, Bareskrim Cuek - Metropolitan.id
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ketua umum Partai Demokrat yang “dikudeta” Moeldoko dan kawan-kawan. (Foto: Net)

AHY Gelar Konperensi Pers, Sebut KLB Demokrat Tidak Sah

Atas KLB super cepat oleh kubu Demokrat Moeldoko, yang sempat ricuh dan berdarah-darah itu, kubu Partai Demokrat yang asli, lewat ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) segera menggelar konferensi pers khusus di DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta, Jumat (5/3/2021) sore.

“Kami secara khusus mengundang rekan-rekan wartawan untuk hadir dalam konferensi pers yang saya sampaikan langsung dalam kapasitas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang sah,” tegas AHY.

“Baru saja hari ini, ada Kongres Luas Biasa secara ilegal, inkonstitusional, mengatasnamakan Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara. Apa yang mereka lakukan tentu didasari niat yang buruk juga dilakukan dengan cara-cara yang buruk,” kata AHY dalam konferensi pers itu.

AHY juga menyebut acara yang diklaim sebagai KLB Demokrat itu ilegal. Dia menegaskan mewakili seluruh kader Partai Demokrat.

“Terkait adanya kongres luar biasa atau KLB yang dilakukan secara ilegal, inkonstitusional, oleh sejumlah kader, mantan kader yang juga bersekongkol dan berkomplot dengan kader eksternal,” kata AHY.

“Saya tentu berdiri di sini tidak sendirian, mungkin terlihat saya hanya didampingi Sekjen saya, Bung Teuku Riefky Harsya, tapi sejatinya saya berdiri tegap di sini mewakili jutaan kader dan simpatisan Partai Demokrat,” sebut AHY.

“Saya memberikan keterangan di sini dalam kapasitas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang sah,” tegas AHY.

Ia mengatakan, terkait adanya Kongres Luar Biasa Partai Demokrat di The Hill Hotel and Resort Sibolangit, Deli Sedang, Sumatera Utara, pada hari yang sama, AHY menyebut agenda itu adalah ilegal.

“KLB itu dilakukan secara ilegal, inkonstitusional oleh sejumlah kader, mantan kader, yang juga bersekongkol, berkomplot dengan aktor eksternal,” tegasnya.

AHY menjelaskan, KLB Demokrat tersebut ilegal karena menyalahi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga atau AD/ART partai.

Sebab, kata dia, KLB yang sah menurut AD/ART adalah yang dihadiri dua per tiga pimpinan daerah, atau setengah dari seluruh pimpinan cabang.

Selain itu, KLB Demokrat baru sah kalau ada persetujuan dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.

“Semua syarat itu tidak dipenuhi oleh para penyelenggara KLB Demokrat,” kata dia.

KLB Demokrat Diwarnai Bentrokan Massa, Satu Kader Terluka
Salah satu korban akibat pecahnya bentrokan antarpendukung KLB Demokrat versus non pendukung KLB dari massa ketua umum Demokrat yang sah, AHY. (Foto: Sindonews)

Suasana bentrok pun mewarnai KLB Demokrat “abal-abal” di Deli Serdang Sumatera Utara itu.

Warga setempat, yakni warga di Desa Suka Makmur Sibolangit, lokasi terjadinya kericuhan ikut menjadi korban.

Penyerangan bermula saat kelompok loyalis AHY dari DPD Partai Demokrat Sumut yang dipimpin Herri Zulkarnai Hutajulu menyelesaikan makan siang dan beristirahat di SPBU Sibolangit setibanya dari Medan.

Adapun kedatangan massa loyalis AHY ini bertujuan untuk membubarkan KLB Demokrat yang diprakarasi sejumlah mantan kader senior yang dipecat.

Anehnya, tak satu pun polisi berada di lokasi saat terjadi kericuhan sekitar pukul 14.00 WIB.

Kericuhan berlanjut hingga akhirnya berhenti setelah massa AHY yang dipimpin Herri Zulkarnaen Hutajulu memilih mundur.

Mengutip Tribun Medan, massa loyalis AHY dipukul mundur ke arah Medan. Kedatangan massa pendukung KLB dari The Hill Hotel Sibolangit yang berjarak 300 meter dari SPBU Sibolangit Km 54 itu, secara tiba-tiba.

Massa yang mengenakan pakaian berlambang Partai Demokrat dengan tulisan Moeldoko ini, datang membawa batu dan kayu.

Batu-batu berukuran lebih dari kepalan tangan orang dewasa beterbangan dari arah massa Moeldoko ke arah massa AHY.

Tonton videonya disini:

(*)

ADVERTISEMENT