Posted by Andre Acca on Wednesday, 23 January 2019
PALOPO–Adzan salat azhar menggema dari mushallah Kantor Walikota Palopo, Rabu (23/1/2019), sore tadi, saat terjadi bentrokan antara puluhan mahasiswa dan aparat kepolisian di Jalan Andi Djemma, depan Kantor Walikota. Aparat kepolisian bentrok dengan mahasiswa yang berunjukrasa menuntut pemerintah pusat mencabut moratorium DOB terkait perjuangan pembentukan Kabupaten Luwu Tengah.
Ya, aksi unjukrasa dari berbagai elemen mahasiswa di Jalan Andi Djemma, depan Kantor Walikota Palopo, berakhir ricuh, Rabu (23/1/2019), sore tadi. Terjadi bentrok pendemo dengan petugas kepolisian yang mengawal aksi unjukrasa tersebut.
Unjuk rasa itu dilakukan dengan melakukan orasi secara bergiliran dan membakar ban dipinggir badan jalan. Awalnya, aksi unjukrasa ini berlangsung tertib. Namun, saat mahasiswa memblokade jalan dengan membakar ban, petugas kepolisian berusaha menghalau. Suasana memanas sehingga terjadi bentrokan antara pendemo dengan aparat kepolisian.
(BACA JUGA): Demo Tuntut Pemekaran Luteng Ricuh di Depan Kantor Walikota, Sejumlah Fasilitas Publik dan Kendaraan PNS Dirusak
Dalam insiden bentrokan ini, sejumlah fasilitas umum rusak akibat lemparan batu dari pendemo. Tak hanya itu, beberapa kendaraan roda dan empat milik PNS di dalam areal kantor walikota rusak. Termasuk kaca kantor.
Pantauan KORAN SERUYA, beberapa pot bunga di median jalan rusak parah. Pot bunga pecah berhamburan di ruas jalan.
Aksi unjukrasa mahasiswa ini menuntut pemerintah pusat mencabut moratorium DOB, terkait tuntutan pemekaran wilayah Walenrang dan Lamasi (Walmas) menjadi kabupaten Luwu Tengah. Aksi ini merupakan aksi lanjutan dari beberapa hari sebelumnya, termasuk sempat terjadi aksi yang sama di poros Sampoddo, Rabu pagi. Aksi ini berakhir ricuh, dimana pendemo bentrok dengan warga yang memprotes penutupan jalan sehingga dinilai merugikan masyarakat. (liq)