Walikota Palopo Lirik Program Seribu Kolam untuk Budidaya Ikan Sidat

901
ADVERTISEMENT

PALOPO — Walikota Palopo, HM Judas Amir terus berpikir untuk kesejahteraan rakyatnya. Salah satu program yang bakal ditawarkannya kepada masyarakat adalah program seribu kolam di Palopo.

Program seribu kolam ini akan membudidayakan ikan sidat. Ikan sidat memiliki karakteristik habitat yang unik, karena mampu beradaptasi di perairan tawar, estuari dan laut. Sepintas sidat memang mirip dengan belut. Namun, bila dilihat lebih dekat, ikan yang bernama latin Anguilla spp ini berbeda dengan belut.

ADVERTISEMENT

“Ikan sidat ini bisa dikembangkan masyarakat di Palopo. Sidat budidaya saat ini lebih mudah dijual dibandingkan sidat tangkapan, karena dagingnya lebih empuk dan enak. Serta untuk ukuran ekspor juga menyukai sidat budidaya, dan Jepang sangat menaruh perhatian terhadap budidaya sidat yang ada di Indonesia,” kata walikota Palopo, HM Judas Amir Minggu (20/1/19). Di Jepang, ikan Sidat dikenal dengan sebutan Unagi

Judas meyakini, dengan program seribu kolam, budidaya ikan sidat ini akan dilirik pengusaha besar. Hal ini juga sudah ia jumpai saat berkunjung ke Jepang beberapa waktu yang lalu. “Dengan produksi yang banyak, tentunya akan dilirik,” sebutnya.

ADVERTISEMENT

Untuk tahap awal, walikota dua periode itu bahkan mengaku telah mengutus 49 orang untuk dilatih di Bogor dan belajar tentang budidaya ikan sidat. “Di Bogor sudah ada. Termasuk saya juga mau ke sana melihatnya,” sebutnya.

Masih kata HM Judas Amir, nantinya, keberadaan budidaya sidat di Palopo kata dia, juga bisa membantu nelayan, di kala tidak melaut karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan. Sehingga di waktu tidak melaut, nelayan bisa fokus melakukan budidaya sidat ini.

Sekadar tambahan, ikan sidat merupakan ikan yang aktif pada malam hari (nokturnal). Oleh masyarakat Luwu, ikan ini disebutnya masapi. Ini tergolong jenis ikan karnivora atau pemakan daging.

Berdasarkan penelitian, hewan ini akan memakan ikan dan binatang air lainnya yang berukuran lebih kecil dari bukaan mulutnya, khususnya organisme bentik seperti udang dan kepiting (crustacea), cacing dan larva chironomide (polichaeta), kerang-kerangan (bivalva) serta molusca.

Sidat mempunyai sifat katadromus, yaitu hidup di perairan tawar dan pada saat akan memijah (bereproduksi) sidat bermigrasi sangat jauh ke tengah laut. Sifat ini merupakan kebalikan dari sifat ikan salmon yang bersifat anadromus, yaitu hidupnya di laut dan bermigrasi jauh ke hulu sungai yang sangat jernih untuk memijah. (asm)

ADVERTISEMENT