PALOPO — Kawasan lapangan Pancasila Palopo kini menjadi pusat keramaian Palopo khususnya di malam hari. Kondisi ini menjadi berkah tersendiri bagi Pedagang Kaki Lima (PKL).
Pemerintah Kota Palopo melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) sudah pernah melakukan uji petik pada bulan September lalu di kawasan lapangan pancasila. Dari data yang mereka peroleh, tercatat ada 203 PKL.
BACA JUGA :VIDEO : Satpol PP Bongkar Gerobak PKL Lapangan Pancasila
Kepala Bidang Penataan Usaha, Pengawasan, Evaluasi, dan Pelaporan Bapenda, Subiha mengatakan hasil uji petik, rata-rata omset PKL setiap malamnya diatas Rp500 ribu. “Kalau malam minggu sampai jutaan. Bahkan ada stand yang omsetnya mencapai Rp5,4 juta saat malam minggu dengan hanya menjual dua jenis minuman,” kata Subiha.
Jika di rata-ratakan omset mereka Rp500 ribu setiap malamnya dengan jumlah 203 PKL, artinya perputaran uang di lapangan Pancasila mencapai ratusan juta. “Di luar malam minggu, kira-kira Rp50 juta semalam untuk semua PKL,” sebut Subiha.
Bapenda juga mengambil 15 sampel stand yang ada di kawasan lapangan Pancasila pada tanggal 8-23 September. Dari total 15 PKL yang dipilih Bapenda, tercatat omsetnya mencapai Rp37.213.000 untuk beberapa malam. “Uji petik kami lakukan untuk mengukur potensi PAD. Potensinya cukup bagus, kita berencana menarik retribusi di sana,” jata Subiha.
BACA JUGA :146 PKL Hidup di Lapangan Pancasila, Kadis Pariwisata : Mau Ditata
Lanjutnya, pihaknya sementara melakukan kajian regulasi terkait jenis pajak apa yang dikenakan PKL Lapangan Pancasila. “Dalam waktu dekat ini Pak Kaban akan melakukan study tiru di Bandung guna mempelajari tata pengelolaan pengenaan jenis pajak yang akan dikenakan kepada PKL di Pelataran Pancasila,” tandasnya. (asm)