KORANSERUYA.COM—Arsyad Kasmar resmi dipanggil oleh Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat guna memaparkan visi dan misinya dalam kontestasi politik di Kabupaten Luwu Utara (Lutra) yang direncanakan awal Desember 2020 mendatang.
Dalam Fit and Proper Test partai berlambang bintang mercy yang diadakan di hotel Claro kota Makassar itu, pasangan Arsyad Kasmar-Andi Sukma telah melalui tahapan pendaftaran di Kantor Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Lutra.
Arsyad mendapatkan giliran terakhir pada hari Rabu, tanggal 10 Juli 2020, setelah sebelumnya bupati petahana Kabupaten Luwu, Indah Putri Indriani, mengikuti Fit and Proper Test ini seorang diri.
Ketua DPD Partai Demokrat, Ni’matullah mengatakan bahwa, pelaksanaan Fit and Proper Test Partai Demokrat Provinsi Sulawesi Selatan ini diselenggarakan mulai dari tanggal 6 Juni 2020 hingga tanggal 12 Juni 2020, dengan diikuti oleh sekitar 40 Bakal Calon yang hendak memperoleh rekomendasi dari Partai Demokrat.
“Alhamdulillah, pandemi Covid-19 ini sepertinya juga membantu Partai Demokrat melakukan seleksi calon. Terbukti, dari 80 pendaftar untuk 12 kabupaten/kota, hanya separuhnya yang sudah mengonfirmasi kesiapan untuk hadir mengikuti fit and proper test,” pungkas Ni’matullah yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan.
Arsyad Kasmar dan Andi Sukma mempunyai visi yaitu terwujudnya masyarakat Luwu Utara yang berakhlak mulia, sejahtera, maju dan bermartabat melalui peningkatan sumber daya manusia dan peningkatan perekonomian dalam bingkai industry agro. Arsyad sendiri bukan orang lain di Luwu Utara, beliau lahir di Palopo pada tanggal 10 Oktober 1958, dan merupakan salah satu tokoh yang membetuk Kabupaten Luwu Utara, dan banyak berkontribusi atas kehidupan masyarakat di Kabupaten Luwu Utara.
Sedangkan pasangannya, Andi Sukma, merupakan Anggota DPRD Kabupaten Luwu Utara 3 periode berturut-turut, yang lahir di Mario, 17 Juni 1972. Beliau adalah salah satu tokoh di Luwu Utara yang banyak membantu masyarakat, membuka lapangan pekerjaan, dan memberikan sumbangsihnya terhadap pembangunan kabupaten Luwu Utara.
Keduanya menginginkan untuk memberikan kontribusinya terhadap kampong halamannya, dengan menjadikan Kabupaten Luwu Utara sebagai salah satu Kabupaten yang menjadi lumbung pangan nasional, meningkatkan potensi dan kekuatan Kabupaten Luwu Utara yang agraris untuk menjadi kabupaten yang produktif.
Dirinya mengatakan bahwa, sejak jaman dahulu kala, Luwu Utara sudah terbiasa dengan pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan ini merupakan kekayaan dan potensi yang harus terus ditingkatkan. “New Zeland bisa sejahtera dari sektor pertanian, peternakan, padahal mereka berada di sebuah pulau yang iklimnya tidak sama seperti di Indonesia. Sedangkan Luwu Utara berada pada lintang 2-3 derajat katulistiwa, yang membuat tanah di Luwu Utara ini sangat subur, yang dikatakan bahwa tongkat kayu ditanam jadi tanaman itu ya di tanah Luwu ini. Maka dari itu ini adalah potensi yang harus kita tingkatkan, kita bisa insya Allah menjadikan masyarakat sejahtera melalui sektor-sektor ini,” tandas Arsyad Kasmar.
Ketika ditanya mengenai keseriusan, dirinya mengaku sangat serius dalam Pilkada kali ini. “kalau ditanya keseriusan, ketika menyangkut kampung halaman saya, menyangkut masyarakat Luwu Utara, menyangkut sahabat-sahabat saya orang Luwu, orang Jawa, orang Bali, orang Bugis, saya nyatakan siap 2000%. Ini bukan tentang saya, saya insya Allah sudah baik-baik saja, tapi apa yang saya mau katakan sama kakek nenek saya nanti di alam sana, apa yang mau dikatakan nanti kepada generasi penerus, jika saya yang lahir di Luwu Utara diam saja melihat Kabupaten Luwu Utara yang terus mengalami kemunduran.”
Menurut Arsyad Kasmar, Luwu Utara seharusnya bisa lebih baik lagi dari pada apa yang berkembang saat ini. “Kenapa saya bilang kemunduran, saya lahir dan besar disana, orang yang lahir dan besar disana pasti tahu kalau harusnya Luwu Utara bisa lebih dari apa yang ada pada hari ini. Dari saya lahir orang bertani, beternak, berkebun, sudah biasa.
Harusnya setelah 50 tahun lebih berproses, harusnya hari ini sudah luar biasa. Sudah ada industrialisasi pertanian, produk-produk turunan dari hasil pertanian sudah bisa dibuat. Contohnya saja, kita tahu Kopi Toraja enak sekali rasanya. Tapi sebetulnya, Kopi Seko tidak kalah. Malah terkadang saya tahu kopi Seko dijualbelikan dengan sebutan Kopi Toraja juga,” jelas Arsyad.
“Kita bisa lihat negara Vietnam, baru selesai perang sekitar tahun 1975. Ekonominya porak-poranda, hanya pertanian, peternakan, perkebunan yang berpotensi lebih untuk memajukan negaranya”
Mereka berproses, melalui berbagai tahapan dan berkembang menjadi salah satu negara pertanian yang sukses. Ini yang saya sebut sebagai perkembangan luar biasa. Ini yang saya inginkan untuk kampung halaman saya. Kontribusi masyarakat Luwu Utara untuk Indonesia yang nantinya akan diperhitungkan secara nasional. Ketika potensi ini berkembang, perekonomian daerah juga meningkat, disaat yang bersamaan juga pendapatan masyarakat juga meningkat, tambah Arsyad.
Ketika ditanya mengenai Pandemi Covid-19, Arsyad mengatakan bahwa ini adalah momentum bagi Luwu Utara untuk bisa berubah kearah yang lebih baik. “Begini, Pandemi Corona ini harus disikapi secara positif. Jelas ini mematikan, bukan hanya nyawa, tapi mematikan usaha dan lain sebagainya. Tapi kita positif menyikapinya, bahwa usaha di masa depan itu adalah usaha kebutuhan premier. Kebutuhan barang pokok, pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, ini akan jadi usaha-usaha penting di masa depan. Semua orang butuh makan, jadi ini usaha tidak akan ada matinya.
“Saya katakan tadi, bahwa ini adalah potensi masyarakat Luwu Utara, tugas saya dan pak Andi Sukma adalah menggerakkan segala kekuatan, potensi yang kita miliki, dan memolesnya agar bisa jadi sebuah kekuatan ekonomi. Jadi menurut saya, Pandemi Covid-19 ini adalah momentum bagi kita untuk bisa berubah ke arah yang lebih baik. Dunia lagi susah, dunia butuh makan, kami akan sediakan makanan tersebut untuk kebutuhan dalam negeri, dan tentunya juga untuk kebutuhan luar negeri juga. Tidak ada salahnya bermimpi untuk ekspor produk-produk olahan pertanian, perikanan, peternakan ke luar negeri kan?,” jelas Arsyad dalam wawancaranya.
Arsyad Kasmar yang menjabat sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Luwu Utara ini masih menunggu keputusan partainya dalam mengusung Calon Kepala Daerah di Kabupaten Luwu Utara.
Ketika ditanya mengenai desas desus mengenai dukungan Partai Gerindra kepada Thahar Rum, dirinya menjelaskan sepenuhnya akan tunduk dan patuh pada putusan Pak Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina DPP Partai GERINDRA.
“Saya membangun Partai Gerindra di Kabupaten Luwu Utara karena diminta oleh Pak Prabowo, dulu sejak saya di Partai Golkar, saya sudah ikut bersama Pak Prabowo, bahkan saya termasuk koordinator pemenangan beliau pada saat Konvensi Partai Golkar.
Ketika beliau mendirikan Partai Gerindra pada tahun 2008, saya memang tidak langsung ikut beliau, karena saya masih menjabat sebagai Ketua DPD Tingkat II Partai Golkar di Kabupaten Luwu Utara, tapi ketika masa jabatan saya berakhir, saya diminta untuk bergabung ke Partai Gerindra, dan saya nyatakan siap.
Alhamdulillah sejak itu, dari 0 kursi Gerindra di Kabupaten Luwu Utara, saya berhasil hadirkan 6 orang perwakilan untuk duduk menjadi Anggota DPRD Kabupaten Luwu Utara. Setelah itu saya mengundurkan diri karena ingin fokus pada usaha saya, dan tongkat estafet diambil oleh ibu Indah, yang pada tahun 2015 naik jadi Bupati.
Bukannya nambah kursinya, malah berkurang jadi 3. Bu Indah dan Pak Thahar dua-duanya orang Partai Gerindra waktu itu, tapi akhirnya Pak Thahar jadi ketua Nasdem, dan bu Indah dikatakan oleh DPP terafiliasi dengan Partai Golkar karena suaminya Ketua Golkar DPD II Lutra.
Tahun 2019, saya dipanggil oleh Sekjen DPP (Gerindra) ke Jakarta untuk memimpin kembali Kabupaten Luwu Utara ini, jadilah saya memimpin kembali DPC Luwu Utara ini untuk periode 2019-2024.
Jadi kalau ditanya mengenai Rekomendasi Partai Gerindra kepada siapa, saya katakan bahwa saya tunduk dan patuh terhadap keputusan pimpinan saya, Pak Prabowo Subianto. Jika beliau mengatakan akan mendukung Ketua Nasdem, ya saya hormati dan legowo.
Tapi biarlah masyarakat yang menilai sendiri, apa mungkin Ketua DPC Nasdem yang direkomendasi oleh DPP Partai Gerindra?,” ungkapnya dengan nada tanya.
Untuk diketahui, Arsyad Kasmar dan Andi Sukma sudah mengantongi rekomendasi dari Partai Hanura dan PKS, sedangkan yang masih dalam proses adalah Partai Demokrat, PKB dan Partai Gerindra sendiri. (*/rls/iys)