PALOPO — Kapolres Palopo, AKBP Safi’i Nafisikin memantau kondisi jembatan darurat Salupikung, Rampoang, Kota Palopo, Senin (30/1/2023). Dia didampingi Kapolsek Wara Utara, Ipda Achmad Majid, Camat Bara, Dewa Gau dan lurah.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, jembatan darurat Salupikung, Rampoang, Kota Palopo pernah viral lantaran isu adanya pungutan liar. Untuk memastikan hal itu, Kapolres Palopo mengajak diskusi para ketua RT/RW dan warga sekitar.
Kapolres Palopo menyampaikan bahwa kunjungannya dalam rangka silaturahmi sekaligus menampung aspirasi masyarakat terkait situasi sekitar jembatan Salupikung yang marak disinyalir adanya pelanggaran. Selain itu ada aduan masyarakat sekitar serta permintaan uang secara paksa terhadap sopir yang melintas.
“Untuk menanggapi aduan tersebut, kami dalam hal ini Polres Palopo dan Polsek Wara Utara harus secepat mungkin melakukan penyelesaian permasalahan yang ada,” ujarnya.
Diskusi Kapolres bersama pihak terkait tersebut, terjalin tanya jawab dari beberapa warga. Camat Bara menyampaikan hingga saat ini tidak ada lagi riak-riak yang akan menjadi permasalahan di jembatan darurat Salupikung. “Apabila ada pihak melakukan tindakan mengganggu sekitar jembatan agar segera dilaporkan ke pihak terkait,” ungkapnya.
Perwakilan warga lainnya mengungkapkan permasalahan pungutan yang biasa viral di medsos biasa bukan yang sebenarnya di lapangan namun dari orang luar.
“Perlu peningkatan pengawasan dan pemantauan dari pihak Kepolisian di sekitar jembatan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” kata salah seorang warga.
Menanggapi hal itu, Kapolres menjelaskan pihaknya akan melakukan upaya preventif sebagai wujud kepedulian terhadap warga yang sudah berpartisipasi membantu Kepolisian dalam mengatur lalu lintas di jembatan. Dia juga mengharapkan kerjasama masyarakat untuk bersama-sama menjaga situasi yang sudah kondusif hingga saat ini.
“Apabila ada yang viralkan berita kebohongan akan kami tindak lanjut. Diharapkan untuk dapat membedakan warga yang bertugas di jembatan disarankan untuk membuat identitas yang dapat dikenali berupa rompi serta kami akan lebih aktif melaksanakan patroli disekitar jembatan,” tutupnya. (rls)