Menikmati Indahnya Danau Matano, Danau Terdalam di Indonesia

348
ADVERTISEMENT

LUWU TIMUR – Kabupaten Luwu Timur, memiliki kekayaan alam yang sangat luar biasa. Salah satunya nikel.

Tidak hanya kaya akan sumber daya alam, Luwu Timur juga memiliki sejumlah destinasi wisata alam yang bisa memanjakan para pengunjungnya. Salah satunya yakni Danau Matano.

ADVERTISEMENT

Di wilayah tersebut, para pengungjung bisa menikmati pemandangan pegunungan yang hijau dan air danau yang jernih.

Wisatawan akan menemukan daya tarik wisata yang tidak ada di tempat lain. Di Desa Matano misalnya, para pengunjung bisa mendapatkan beberapa opsi wisata dalam satu kali kunjungannya.

ADVERTISEMENT

Mulai dari kolam Bura-Bura, Wisata Laa Wa, Pulau Ampat. Desa Wisata Matano juga dikenal sebagai situs peninggalan peradaban kampung pandai besi.

Untuk menuju Desa Wisata Matano, dari Ibukota Kabupaten Luwu Timur sekitar 60 menit. Lalu dilanjut dengan perjalan air selama 60 menit menyeberangi Danau Matano menggunakan perahu kayu.

Namun, waktu tersebut tak akan terasa sebab indahnya pemandangan Danau Matano hasil ciptaan Tuhan yang Maha Sempurna.

Untuk ke Desa Wisata Matano, pengunjung akan dikenakan biaya Rp 50 ribu per orangnya saat naik raff.

Saat tiba di Desa Wisata Matano, pelancong akan disambut warga Desa yang ramah dan murah senyum kepada Wisatawan.

Tak hanya itu, bagi wisatawan yang ingin menginap di Desa Wisata Matano, pengelola menyiapkan Home Stay di rumah warga.

Tarifnya cukup terjangkau. Satu kamar dihargai Rp 250 ribu. Dalam satu kamar memuat dua orang.

Kolam Bura-Bura

Kolam ini dipercaya oleh masyarakat sekitar sebagai sumber mata air, letaknya berada di tepi Danau Matano. Uniknya, mata air ini dapat mengeluarkan buih-buih bila wisatawan meneriakan kata Bura-bura di pinggir kolam.

Tidak hanya itu, mata air ini juga dipercaya bisa menyembuhkan beberapa penyakit kulit.

Laa Wa

Di lokasi ini, para wisatawan akan dimanjakan dengan keindahan Danau Matano. Pengunjung juga bisa memacu adrenalin sembari menikmari segarnya air sungai di wilayah tersebut.

Pulau Ampat

Lokasi ini merupakan situs peninggalan peradaban kampung pandai besi Matano. Disekitarnya pun dapat ditemukan artefak kerajinan besi, tembikar, berenang dan snorkling.

Makam Para Raja

Makam raja atau penguasa di Desa Matano disebut Mokole Rahampu’u. Wilayah kekuasaan Mokole Rahampu’u sendiri masih di bawah naungan Kedatuan Luwu.

Dalam makam tersebut ada dua Mokole Rahampu’u. Dia ialah La Makandiu dan La Mataluia. Makam ini sangat dijaga masyarakat setempat. Sebab, sering terjadi pencuriaan benda pusaka makam.

Jadi para pencuri menggali makam untuk mengambil barang-barang pusaka. Ini terlihat dari banyaknya lobang yang ada di sekitar makam.

Ketgam: Peserta Famtrip Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan saat berkunjung ke salah satu destinasi wisata di Desa Matano, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu. (*)

ADVERTISEMENT