PALU — Bagi yang pernah berkunjung ke kota Palu, Sulawesi Tengah, tentu tidak asing atau pernah mendengar nama kawasan Tondo Kiri. Letaknya di Kelurahan Tondo, Kecamatan Batikulore, Kota Palu. Kawasan ini adalah lokalisasi atau tempat esek-esek di daerah berjuluk Bumi Tadulako itu.
Sekitar tahun 2016 silam sempat ditutup oleh pemerintah setempat. Ada banyak warung remang-remang yang menjual minuman keras hingga soft drink. Hanya saja, hingga saat ini praktek prostitusi masih marak di kawasan itu.
Makanya, disebut eks lokalisasi. Pelayannya berasal dari berbagai daerah, tetapi dominan berasal dari Jawa. ” Tarifnya, untuk sekali kencan Rp 200 ribu,” kata salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya. Pasca gempa, banyak pelayan yang memilih pulang kampung.
Wartawan Koran SeruYA, Harianto, Senin (08/10/2018) melaporkan, Tondo Kiri merupakan salah daerah yang rusak akibat diterjang gempa bumi berkekuatan 7, 4 skala richter, pekan lalu. Yang mencengangkan dan membuat orang seakan tak percaya adalah masjid yang berada di dalam kawasan itu.
Sejumlah rumah dan bangunan yang berada di dekatnya rata dengan tanah, namun masjid tersebut tetap kokoh berdiri. Hanya tembok pagar yang berada di bagian samping yang mengalami sedikit kerusakan. ” Ini mungkin kuasa Allah,” kata Irwan, warga setempat. (har)
