PALOPO — Legislator PPP DPRD Palopo, Budiman menyayangkan tak dilelangnya dua Detail Engineering Desaign (DED) mega proyek Palopo.
Diketahui, pada APBD Perubahan tahun anggaran 2018 yang disahkan bulan oktober kemarin, sudah di plot anggaran DED untuk revitalisasi kawasan islamic center Palopo Rp250 juta dan stadion Rp242 juta.
Belakangan, anggaran yang di plot itu tak bisa digunakan. Dinas PUPR sebagai leading sektor tak melelang DED tersebut karena persoalan waktu yang tersisa sebulan di tahun 2018 ini.
Budiman yang merupakan anggota badan anggaran (banggar)DPRD Palopo tak habis pikir. Pasalnya, saat pembahasan anggaran, tim anggaran dari eksekutif mengaku mampu melaksanakan di sisa waktu tahun ini.
“Kami sempat sampaikan saat pembahasan, apakah mampu dilakukan karena ini harus melalui tender. Bahkan sempat terjadi perdebatan tapi mereka iyakan,” kata Budiman, Senin (12/11/18).
“Pemberitaan soal tak dilelangnya DED itu bikin kami kaget. Anggaran ini akan menjadi silpa nantinya,” tambah anggota komisi II yang membidangi pembangunan itu.
BACA BERITA TERKAIT :Rencana Lelang DED Dua Mega Proyek Palopo Dihentikan
Padahal, lanjut Budiman anggaran sekitar Rp500 juta itu nilainya sangat besar. Di sisi lain, banyak aspirasi masyarakat yang juga urgent.
“Ini kan ada uang tinggal. Tinggal mengendap. Sementara banyak program yang dibutuhkan masyarakat dengan anggaran sebesar itu,” kesal Budiman.
“Seandainya anggaran ini dialihkan ke program lain, bisa dirasakan masyarakat. Contohnya pemeliharaan drainase, sungai dan jembatan misalnya. Apalagi ini masuk musim hujan,” beber Budiman.
BACA JUGA :Beredar Desain Keren Stadion Lagaligo Palopo, Begini Tanggapan Dinas PUPR
Budiman mewanti-wanti hal seperti ini tidak terulang lagi di tahun anggaran berikutnya. Kata dia, koordinasi antar tim anggaran eksekutif dan SKPD teknis harus berjalan.
“Harusnya apa yang di programkan bisa dijalankan. Kalau hanya dianggarkan tapi tidak jalan, ini kan membingungkan,” katanya dengan nada heran. (asm)
