PALOPO – Lantunan suara adzan menggema. Tanda waktu sholat Ashar tiba. Seorang wanita paruh baya bergegas mengambil air wudhu untuk menunaikan kewajibannya sebagai muslim. Usai bersuci, dia bersiap menghadap Allah. Tak lupa dia menginggatkan anak asuhnya yang pria untuk bergegas ke masjid. Sementara yang perempuan sholat di rumah bersama dengannya.
Asrianti Sam (44) namanya. Dia adalah pengelola Panti Asuhan Arrahman yang terletak di Jalan Ambe Nona, Kel. Ammasangan, Kec. Wara, Palopo. Dua bulan lalu bersama sang suami, dia memutuskan untuk membangun sebuah tempat untuk menampung anak yatim piatu, kurang mampu, dan jalanan. Suaminya adalah PNS Pemkot Palopo.
Setelah beberapa pertimbangan, akhirnya Panti Asuhan Arrahman pun berdiri. Rasa cintanya terhadap anak menjadi faktor kuat membangun tempat untuk menampung anak yang kurang beruntung. “Alasannya sederhana, karena saya suka sama anak kecil,” ujarnya kepada Koran SeruYA, Minggu (16/12/2018).
Walaupun baru dua bulan, Panti Asuhan Arrahman telah menampung 22 anak. Tidak hanya berasal dari Kota Palopo saja, anak-anak yang kurang beruntung itu ada dari Luwu Timur dan Luwu. “Namanya juga anak-anak, mereka maunya main terus. Tapi tetap kami kontrol. Belajar dan mengaji adalah prioritas,” ujarnya.
Ibu satu orang anak itu bercita-cita ingin menyekolahkan anak asuhnya setinggi mungkin. Baginya, pendidikan memanglah hal yang utama. “Semoga ada biaya, kami ingin anak-anak asuh kami sekolah yang tinggi. Pendidikan itu untuk bekal mereka di masa mendatang,” katanya.
Untuk kebutuhan anak asuhnya, Asrianti mengandalkan uang pribadi dan sumbangan para dermawan. Meski begitu, dia tidak mengeluh dan selalu meminta pertolongan kepada Sang Khalik. “Kalau ada rezeki, saya ingin bangun tempat untuk mereka di belakang rumah saya. Yang di tempati sekarang kan rumah pribadi saya, hanya ada tiga kamar. Kasihan mereka harus berdesakan,” pungkasnya. (liq)