MASAMBA–Dua hari jelang Tahun Baru, Bupati Luwu Utara (Lutra), Sulsel, Indah Putri Indriani mengadakan pelantikan pejabat di jajaran Pemkab Lutra, Senin (30/12/2019). Mutasi ini kemungkinan yang terakhir dilakukan Indah jelang Pilkada Lutra 2020, karena terhitung tanggal 7 Januari 2019, Indah jika maju mencalonkan diri sebagai bupati tidak diperkenankan lagi mengadakan mutasi 6 bulan jelang pencalonan kepala daerah.
Mutasi pejabat Lutra ini terbilang akbar karena menyentuh pejabat eselon II, III, dan IV. Yang menarik dalam pelantikan ini, Indah melantik Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Luwu Utara, dijabat Armiadi Rasyid. Sebelumnya Armiadi menjabat Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Lutra.
Untuk lelang jabatan Sekda Lutra, ada tiga pejabat yang lolos. Yakni Armiadi sendiri, Kepala Dinas Kominfo Lutra, Arief R. Palallo, dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Lutra, Muh Asyir Suhaeb. Namun, dari tiga pejabat ini, Indah melantik Armiadi.
Bupati Lutra, Indah Putri Indriani dalam sambutannya, mengatakan, mutasi dan rolling pejabat dalam sebuah organisasi pemerintahan adalah hal yang biasa, karena merupakan tuntutan organisasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.
Karena itu, Indah mengingatkan para pejabat yang baru dilantik, bahwa jabatan yang diberikan sebagai amanah harus disyukuri dan hendaknya dapat dijaga dan diimbangi dengan kejujuran, keikhlasan, serta prestasi dalam bekerja.
“Untuk itu dibutuhkan keseriusan, tanggung jawab moral, dan komitmen bersama, serta bekerja maksimal dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Kabupaten Luwu Utara. Selaku pimpinan daerah, saya berharap, kepada saudara-saudara dan segenap aparatur Pemerintah Kabupaten Luwu Utara agar dapat meneguhkan niat dan tekad untuk menjadi teladan, baik dalam menjalankan tugas, maupun sebagai anggota masyarakat,” katanya.
Sebagai pejabat apalagi yang menjadi pucuk pimpinan satuan kerja lanjut, lanjut Indah, tentu harus mampu mengarahkan seluruh jajaran staf untuk melaksanakan program kerja dan para pejabat agar mampu membaca dan menerjemahkan visi yang dikedepankan oleh pimpinan dan sekaligus harus memiliki kecakapan untuk merealisasikannya, karena itu dalam banyak hal, para pejabat dituntut untuk menguasai hal-hal yang bersifat teknis.
“Kabupaten Luwu Utara membutuhkan aparatur pemerintah yang mampu bekerja keras, bersinergi dengan masyarakat untuk melakukan percepatan pelaksanaan program yang telah direncanakan,” kata Indah.
“Rotasi, mutasi ataupun promosi suatu jabatan merupakan bagian dinamisasi, proses penyegaran dan penyesuaian kebutuhan personil dalam organisasi birokrasi, akan selalu ada selama kebutuhan dan situasi organisasi menghendakinya. Dengan demikian hendaknya hal ini dapat kita lihat dan kita tanggapi secara wajar dan sebagai hal yang biasa,” lanjut bupati perempuan pertama di Sulsel ini. (tari)