Selalu Dilecehkan di Facebook, Relawan PSC 119 JA Emosi Hingga Berniat Mencari Pelaku dan Melapor ke Polisi

2280
ADVERTISEMENT

PALOPO–Berawal dari sebuah postingan di sosial media Facebook, belasan personel Public Safety Center 119 JA ‘mengamuk’ dan mencari seorang pria berinisial SN, Jumat 17 Januari 2020.

SN memposting sebuah kalimat yang dianggap melecehkan keberadaan relawan PSC 119 JA dalam status yang ditulisnya Kamis (16/1) sekira pukul 13.57 Wita kemarin. SN menulis:

ADVERTISEMENT

“#PSC 199 versi dr Fadly  on lokasi pukul 8.30

  #PSC 119 versi JA on lokasi jam 10.00

ADVERTISEMENT

   Omaaaaleeee bisa sekarat pasien baru tiba

  Momentum ini jadi bukti mereka tak sigap dengan

  musibah yang sifatnya dadakan, mereka mempertegas jika,

  fasilitas dan anggaran tidak menjamin adanya

  kegawatdaruratan yang cepat tanggap”

Sontak saja, postingan ini membuat relawan PSC 119 JA naik pitam. Mereka berencana  mencari SN, sang pembuat status, untuk mencari tahu maksud dan tujuan memprovokasi pihak PSC 119 JA.

“Kami tidak terima dengan status tersebut. Karena faktanya justru terbalik. Kami datang karena adanya laporan yang masuk, sesuai telepon dan informasi dari pasien yang kami terima. Saat peristiwa dugaan keracunan itu, kami sudah standbye, bahkan pihak dr Fadly sendiri kewalahan mengurus pasien yang jumlahnya terus bertambah,” ujar salah seorang staf PSC 119 JA saat rapat bersama Kadis Kesehatan kota Palopo, Taufiq dan Asisten I Pemkot Palopo, Burhan Nurdin.

Kadis Kesehatan bersama Asisten I mendatangi markas PSC 119 JA usai salat Jumat karena mendapat telepon dari Koordinator PSC 119 JA, dr Bakri bahwa terjadi keributan di markas PSC 119 JA tersebut yang dipicu dari status SN tersebut.

Mereka berniat mencari sang oknum untuk mempertanggungjawabkan tulisannya di status Facebook tersebut, karena dinilai melecehkan keberadaan mereka (PSC 119 JA).

Dalam pertemuan itu, Taufiq berusaha menenangkan relawan PSC 119 JA agar tidak mudah terpancing. Taufiq menyarankan sebaiknya menempuh jalur hukum daripada main hakim sendiri.

Koordinator Relawan PSC 119 JA, dr Bakri ikut menangani pasien korban keracunan. di PMDS Palopo (Kamis 16/1/2020)

“Bekerjalah demi kemanusiaan, tidak perlu terpancing dengan caci maki dan provokasi pihak luar,” kuncinya.

Sementara dr Bakri, menjelaskan, puluhan relawan PSC 119 JA menangani korban keracunan massal sejak pukul 01.00 Kamis dini hari sampai Jumat siang tadi (17/1).

“Mereka menangani Santriwati yang keracunan dengan tindakan medis dan membawa mereka ke rumah sakit. Semua armada ambulance PSC 119 JA juga dikerahkan mengangkut pasien keracunan, kami menangani semuanya bahkan menyediakan obat-obatan, jadi tidak betul jika kami terlambat menangani, malah kami sangat membantu karena jumlah korban terus bertambah, sehingga mereka ditangani di 3 Puskesmas dan 7 Rumah Sakit di kota Palopo,” tandasnya. (Iys)

ADVERTISEMENT