PALOPO–Walikota Palopo, HM Judas Amir meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS di daerah ini yang beragama Islam agar menjadi contoh bagi warga lainnya terkait imbauan Forkominda Kota Palopo yang meminta umat muslim di Kota Palopo menunaikan salat Idulfitri di rumah di tengah pandemi covid-19.
“Saya minta para ASN di lingkungan tempat tinggalnya menjadi contoh dalam melaksanakan imbauan bersama yang diputuskan Forkominda dan ulama serta stakeholder terkait lainnya,” ujar Judas Amir saat memimpin pertemuan dengan para pimpinan perangkat daerah, Kepala Bagian dan Camat lingkup Pemerintah Kota Palopo di aula kantor Walikota, Rabu (20/5/2020).
ASN, menurut Judas Amir, harus menjadi contoh di lingkungannya, terkait pelaksanaan imbauan yang telah dikeluarkan MUI dan Pemerintah Pusat.
“Jangan ada yang keliru menafsirkan dan menempatkan dirinya terkait persoalan yang kita alami sekarang ini terkait virus corona,” ungkap Judas Amir.
Menurutnya, imbauan yang dikeluarkan tentu tidak keluar begitu saja, mesti melalui penelitian dan kajian-kajian keilmuan.
“Tidak mungkin tokoh-tokoh besar (nasional) ikut menghimbau tanpa adanya kajian keilmuan sebelumnya,” jelasnya.
Judas Amir menegaskan, imbauan salat Idulfitri di rumah bersama keluarga tujuannya untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19, sehingga disepakati tidak ada pelaksanaan salat Idulfitri di masjid atau lapangan terbuka.
“Ini demi kebaikan bersama. Bantu saya supaya Palopo tetap zona hijau,” kata Judas Amir.
Sebagai umat muslim, Judas Amir mengaku juga tidak menghendaki salat Ied ditiadakan di masjid atau lapangan terbuka. Namun untuk memutus mata rantai penyebaran Corona, sesuai instruksi Pemerintah Pusat dan MUI, maka instruksi tersebut diikuti di Kota Palopo.
Sementara itu, Sekda Kota Palopo, Firmanzah DP mengatakaN, usaha pemerintah Kota Palopo bersama elemen terkait udah sangat maksimal dan penanganan covid-19.
Tak hanya itu, kata dia, Kota Palopo telah memilki alat uji swab.
“Alat Tes Cepat Molekuler (TCM) itu ditempatkan di RSUD Sawerigading Palopo. Dengan alat ini, dalam waktu 2 jam kita sudah dapat deteksi orang (pasien), apakah positif atau tidak covid-19,” katanya. (Tari)