PALOPO–Wacana Pilkada Palopo yang mulai ramai diperbincangkan warga Kota Palopo, Sulawesi Selatan, melalui media sosial Facebook dinilai berbagai kalangan masih terlalu pagi. Bahkan, sejumlah pimpinan partai politik di Kota Palopo menanggapi wacana tersebut masih jauh ‘Balanda’ alias masih terlalu dini mewacanakan sejumlah tokoh yang dinilai berpotensi nyalon di Pilkada Palopo.
Setelah Ketua DPD PDIP Kota Palopo, Alfri Djamil angkat bicara, giliran Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Palopo, Abduh Bakry Pabe angkat suara.
“Masih banyak hal yang urgent dan penting perlu diwacanakan ketimbang Pilkada Palopo yang masih 4 tahunan lagi,” kata Abduh, Senin (8/6/2020).
“Biarlah daerah tetangga daerah Kota Palopo yang saat ini melaksanakan tahapan Pilkada 2020 yang ramai, kita tidak usah dulu ikut-ikutan. Masyarakat daerah tetangga memang saatnya menggulirkan wacana calon Bupati dan Wakil Bupati karena memang masanya. Kita di Palopo tidak usah ikut-ikut membahas Pilkada dulu, masih jauh soalnya,” lanjut Abduh tertawa.
Abduh meminta warga Kota Palopo tidak usah latah bahas Pilkada Palopo di tengah dua daerah tetangga sedang ‘sibuk-sibuknya’ menghadapi Pilkada 2020. Bahkan, pengusaha real estate di Palopo mengaku merasa ‘gelek-gelek’ dengan wacana yang digelontorkan sejumlah pihak di Kota Palopo terkait Pilkada Kota Palopo.
“Gelek-gelek saya rasa, apalagi beberapa figur yang diwacanakan itu-itu saja. Mestinya, di tengah pandemi corona ini, para figur yang katanya mau nyalon itu sebaiknya turun tangan membantu warga yang lagi susah karena corona,” katanya.
Abduh bahkan mengingatkan kader PAN Kota Palopo, termasuk legislator PAN yang duduk di DPRD Kota Palopo agar tidak ikut latah membicarakan Pilkada Kota Palopo. “Sebab, ada agenda yang lebih penting bagi legislator PAN, yakni tetap fokus fokus mengawal aspirasi masyarakat. Tahun politik masih lama,” tegas Abduh.
Ketua PDIP Palopo: Masih Jauh ‘Balanda’
Ketua DPC PDIP Kota Palopo, Alfri Djamil, ikut angkat bicara soal wacana Pilkada Palopo 2024 yang bergulir dini saat ini. Mantan legislator DPRD Palopo dua periode ini malah tertawa menanggapi wacana yang mulai digulirkan sejumlah pihak melalui media sosial tersebut.
“Masih jauh Balanda,” kata Alfri Djamil via ponselnya kepada KORAN SERUYA, Minggu (7/6/2020).
Dikatakan Alfri, di alam demokrasi yang bebas seperti saat ini, sah-sah saja warga mewacanakan nama-nama sejumlah figur yang dinilai berpotensi akan maju di kancah Pilkada Palopo mendatang. Namun, kata dia, belum ‘elok’ membicarakan calon-calon yang akan maju.
Alasannya, masa jabatan Walikota dan Wakil Walikota Palopo, HM Judas Amir dan Rahmat Masri Bandaso, baru akan memasuki dua tahun. Tak hanya itu, sesuai agenda politik, Pilkada Palopo masuk dalam skenario tahun 2024.
“Kalau saya pribadi, yang terpenting saat ini, bagaimana mengawal pemerintahan Pak Judas dan Pak Rahmat yang baru mau berjalan dua tahun. Jangan dulu bicara calon walikota, masih terlalu dini,” katanya.
Mantan Anggota DPRD Palopo tiga periode ini malah menilai sangat riskan terjadi potensi memecah belah di kalangan warga Palopo, jika wacana Pilkada Palopo terlalu cepat dibicarakan. “Bisa saja Pilkada masih lama, masyarakat sudah terkotak-kotak karena sudah jauh-jauh hari telah mendukung figur tertentu. Ini sangat riskan,” kata Alfri, mengingatkan.
Dikatakan, yang perlu dilakukan berbagai elemen masyarakat Kota Palopo saat ini, yakni mengawal jalannya roda pemerintahan pasangan JUARA yang baru akan memasuki usia 2 tahun, Juli 2020 mendatang.
“Kita kawal berbagai program pemerintahan yang berjalan, kalau ada yang salah kita kritisi, kalau ada yang menyimpang kita ingatkan. Bahkan supaya roda pembangunan berjalan baik, kita beri masukan kepada kepala daerah yang tengah melaksanakan berbagai program pembangunan,” katanya.
PILKADA PALOPO MULAI MEWACANA
PILKADA Palopo masih sekitar 4 tahunan lagi. Pesta demokrasi lima tahunan di kota bermotto ‘Idaman’ ini baru akan digelar tahun 2024 mendatang. Namun,
sejumlah pihak mulai mengelus nama-nama kandidat yang dinilai berpotensi nyalon di Pilkada Palopo mendatang.
Di media sosial, misalnya, nama-nama figur telah diwacanakan warganet. Bahkan, warganet di Kota Palopo membentik group dengan nama ‘Ruang Komunikasi Pilkada
Palopo tahun 2020 Bersatu Kita Menang’ di laman Facebook. Foto-foto sejumlah figur ramai ditampilkan melalui laman tersebut.
Beberapa nama yang dielus dalam laman tersebut, diantaranya Farid Kasim Judas (FKJ), Rahmat Masri Bandaso (RMB), Haidir Basir, Akhmad Syarifuddin Daud (Ome),
Budi Sada, Hamzah Jalante, Hj Nuraeni, Muh Yunus, Zirmayanto, Syamsul Rijal, dan masih banyak figur lainnya.
Tak hanya itu, salah seorang pemerhati politik di Kota Palopo, Asnawi Mas’ud, bahkan membuat survei calon walikota Palopo di Facebook dengan sistem vote nama
figur menurut netizen. Survei ini juga menampilkan nama-nama sejumlah figur, yang tidak jauh beda dari nama-nama yang dielus warganet melalui laman ‘Ruang
Komunikasi Pilkada Palopo tahun 2020 Bersatu Kita Menang’ tersebut.
Rahmat Masri Bandaso yang tidak lain Wakil Walikota Palopo, menilai sah-sah saja warganet mewacanakan nama-nama sejumlah figur di media sosial. Namun secara
pribadi, Rahmat yang akrab disapa RMB, menilai masih terlalu pagi membicarakan Pilkada Palopo. “Kalau saya, masih dini bicara Pilkada Palopo. Sebab, masih 4
tahunan,” kata RMB.
Farid Kasim Judas yang akrab disapa FKJ, senada dengan RMB. Bahkan, FKJ hanya tersenyum saat dimintai tanggapannya terkait namanya yang ikut dielus bakal
nyalon di Pilkada Palopo 2024.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Palopo bahkan menegaskan, sampai saat ini tidak pernah terlintas dalam kepalanya
untuk wacana calon walikota tersebut.
“Kalau ada yang menyebut nama saya sebagai bakal calon walikota, saya ucapkan terima kasih. Tapi saat ini, saya fokus dulu sebagai pelayan masyarakat. Belum
terfikir kearah itu,” ujar pembina organisasi kemasyarakatan FKJ Brother ini.
Terlebih saat ini, sambung FKJ, pemerintah sedang fokus menangani wabah Covid-19. “Biarlah dulu isunya bergulir di daerah tetangga. Toh, Pilkada Palopo masih
sangat lama, kalau tidak salah masuk tahun 2024,” kata FKJ. (iys)