VIDEO yang memperlihatkan seorang wanita memakai gaun merah sedang “indehoy” dengan seorang pria di dalam mobil dinas PBB atau Perserikatan Bangsa Bangsa sedang viral di media sosial.
Kejadian ini terekam kamera warga, saat mobil tersebut melintas di jalanan Tel Aviv, Israel.
PBB mengatakan sedang menyelediki video viral mobil dinas PBB dipakai mesum itu.
Melansir BBC.com, Sabtu (27/6/2020), PBB meyakini anggota staf mereka yang menjaga perdamaian di Israel terlibat dalam aksi mesum itu.
Dalam video itu terlihat seorang wanita bergaun merah duduk di pangkuan seorang pria. Keduanya berada di bagian tempat duduk penumpang sebelah kanan, di baris kedua mobil sedan warna putih itu.
Terdapat penumpang lain yang sang sopir dan temannya, di jok depan dari sepasang manusia yang sedang melakukan aksi mesum tersebut.
Ia terlihat hanya menundukkan kepalanya.
Pengemudi mobil berlogo “UN” itu duduk di sebelah kiri, ia tidak terlihat saat kendaraan itu bergerak menjauh.
Video ini direkam oleh seseorang dari lantai dua sebuah gedung.
Adegan mesum dalam mobil dinas PBB itu terlihat jelas lantaran kaca mobil tampak bening dan mobil berhenti sebentar.
Berdasarkan pada bangunan yang terlihat dalam video, adegan mesum itu terjadi di HaYarkon Street.
Stéphane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, menyebut perilaku yang terlihat dalam video 18 detik itu menjijikkan.
“Perilaku semacam itu bertentangan dengan semua yang kami perjuangkan,” kata Dujarric tulis BBC, Jumat (26/6/2020) kemarin.
Dujarric belum mengetahui detil peristiwa yang memalukan itu saat ditanya apakah adegan seks di mobil PBB itu merupakan persetujuan bersama atau melibatkan prostitusi.
“Kami terkejut dan sangat terganggu dengan apa yang dilihat di video ini,” kata Dujarric.
Ia menjelaskan penyelidikan saat ini sedang berlangsung. PBB memiliki kebijakan ketat terhadap pelanggaran seksual anggota stafnya.
Menurut penjelasannya, staf dapat didisiplinkan jika mereka ditemukan melanggar peraturan perilaku. Mereka mungkin dipulangkan atau dilarang dari operasi penjaga perdamaian PBB.
“Kami berharap proses ini dapat disimpulkan dengan sangat cepat dan berniat untuk segera mengambil tindakan yang sesuai,” ucap Dujarric.
Tetapi keputusan sanksi tindakan disipliner atau hukum lebih lanjut merupakan tanggung jawab negara asal anggota staf tersebut.
Menurut BBC, bukan kali pertama organisasi internasional ini dihantui tuduhan pelanggaran seksual. Ada tuduhan pelanggaran seksual oleh pasukan penjaga perdamaian dan staf PBB lain yang sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Setidaknya ada 175 tuduhan eksploitasi seksual dan pelecehan terhadap anggota staf PBB, menurut sebuah laporan tahun 2019. Dari tuduhan itu, 16 dibuktikan, 15 tidak dibuktikan kebenarannya dan yang lainnya masih diselidiki.
Heather Barr, co-director divisi hak-hak perempuan Human Rights Watch, mengaku tidak terkejut dengan munculnya video mobil dinas PBB dipakai mesum itu. Barr mengatakan PBB memiliki masalah yang lebih besar daripada video itu. “Masalah itu adalah tentang tuduhan eksploitasi seksual dan pelecehan yang dilakukan oleh anggota staf PBB,” ungkap Barr.(*/iys)