MAKASSAR–Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, melantik 11 kepala daerah bupati/walikota hasil Pilkada Serentak 2020, di Baruga Karaeng Pattingalloang, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jumat pagi, 26 Februari 2021.
Pelantikan dilakukan secara hybrid (on site dan virtual).
Mereka menjabat untuk periode 2021-2024 (SK 2021-2026 dengan klausal).
Pembacaan surat keputusan Menteri Dalam Negeri dibacakan oleh Plt Kepala Biro Pemerintahan dan Otda Sulsel.
Mereka yang dilantik berdasarkan SK Mendagri Nomor 131.73-356 Tahun 2021 masing-masing: Adnan Purichta Ichsan – Abdul Rauf Mallagani (Gowa), Mohammad Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Makassar), Chaidir Syam-Suhartina Bohari (Maros), Muhammad Yusran Lalogau-Syahban Sammana (Pangkep), Suardi Saleh-Aska Mappe (Barru).
Kemudian, Andi Kaswadi Razak-Lutfi Halide (Soppeng), Basli Ali-Syaiful Arif (Kepulauan Selayar), Andi Muchtar Ali Yusuf-Andi Edy Manaf (Bulukumba), Theofilus Allorerung-Zadrak Tombeg (Tana Toraja), Indah Putri Indriani-Suaib Mansyur (Luwu Utara) dan Budiman Hakim (Luwu Timur).
“Pada hari ini Jumat, 26 Februari 2021. Saya Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan atas nama Presiden Republik Indonesia dengan ini resmi melantik,” sebut Nurdin Abdullah memulai pelantikan.
Nurdin Abdullah yang melantik atas nama Presiden RI Jokowi menyatakan harapan agar para pimpinan daerah dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.
“Saya percaya bahwa saudara-saudari dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan,” ujarnya.
Pesan Gubernur Sulsel
Dalam sambutannya, Nurdin mengingatkan kepala daerah yang baru dilantik untuk segera mengatur strategi mengatasi pandemi COVID-19 di Suslel. Dia menegaskan, penanganan pandemi harus mampu menekan penyebaran COVID-19 dan kembali meningkatkan perekonomian di daerah masing-masing.
“Bagaimana Pak Bupati, Pak Wali Kota punya strategi tangani ini (COVID). Mudah-mudahan pandemi terus menurun sehinggak aktitivitas kita kembali normal,” tuturnya.
Nurdin juga menekankan agar vaksinasi di Sulsel menjadi salah satu fokus kepala daerah nantinya. Kelompok yang cenderung gampang tertular COVID seperti ulama dan guru-guru harus menjadi salah satu fokus vaksinasi.
“Kita akan lakukan vaksinasi kepada orang yang tepat, terutama yang cenderung tertular dan menularkan,” kata Nurdin.
Perubahan Agenda
Dalam pelantikan ini terdapat perubahan gerakan acara dari gladi resik. Menjadi dengan susunan penandatanganan berita acara dan sumpah serta fakta integritas kemudian dilanjutkan dengan pemasangan tanda pangkat dan jabatan.
Prosesnya, satu persatu kepala daerah kemudian wakilnya maju ke depan dari posisi masing-masing yang telah ditentukan.
Pelantikan dimulai dari kepala daerah Makassar, Barru, Soppeng, Luwu Utara, Gowa, Kepulauan Selayar, Bulukumba, Pangkajene Kepulauan, Maros, Tana Toraja kemudian Luwu Timur.
Dari 12 daerah berpilkada, pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Toraja Utara akan dilaksanakan secara terpisah pada 31 Maret mendatang.
Hal ini disesuaikan dengan masa akhir jabatan bupati.
Usai pelantikan, para kepala daerah secara bersama-sama bertepuk tangan kemudian duduk di tempat masing-masing.
Acara selanjutnya di tempat yang sama dilanjutkan dengan pelantikan Ketua TP PKK dan Dekranasda Kabupaten-Kota oleh Ketua TP-PKK Sulsel, Lies F Nurdin.
Acara ini juga dipantau langsung oleh pihak Kemendagri memastikan acara dilakukan mengikuti protokol kesehatan ketat di tengah pandemi Covid-19. Sehingga hanya dihadiri oleh kepala daerah dan wakilnya serta ketua TP-PKK kabupaten/kota.
Diketahui sebelumnya, sedianya pelantikan hanya dilakukan melalui virtual.
Namun diberikan diskresi, karena Gubernur Sulsel meminta untuk melakukan pelantikan hybrid dan disetujui oleh Kementerian Dalam Negeri yang kemudian diikuti oleh daerah lain di Indonesia.
(*)