Malili – Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika Kabupaten Luwu Timur dinilai lambat dalam merealisasikan anggaran publikasi yang baru mencapai sebesar 32 persen, sehingga mempengaruhi kesejahteraan masyarakat.
Hal itu disampaikan oleh ketua Komisi III DPRD Luwu Timur, Badawi Alwi usai melaksanakan RDP terkait realisasi anggaran dengan Dinas Kominfo Luwu Timur, di ruang Komisi III, Senin (28/6/2021).
Lebih lanjut, Badawi menjelaskan seharusnya pada triwulan 2 ini Kominfo sudah merealisasikan anggaran paling kurang 50 persen pada triwulan II ini.
“Seharusnya uang (anggaran-red) itu habis 50 persen, yang 1,2 miliar, baru ada 32 persen. Berarti ada sesuatu?” Kata Badawi.
Kurangnya realisasi anggaran dari Dinas Kominfo pada triwulan II sehingga dirinya menilai jika manajemen Kominfo lemah.
“Realisasi anggarannya terlambat, pertanyaannya? kenapa baru 32 persen berarti memang lemah manajemennya ini (Kominfo-red),” tutupnya.
Sementara itu, Alpian menegaskan jika Dinas Kominfo seharusnya memanfaatkan anggaran yang ada untuk menggenjot publikasi terkait pemerintahan. Sebab Kominfo merupakan ujung tombak Pemerintahan dalam menyebarluaskan informasi keberhasilan suatu pemerintahan.
“Kominfo ini sebenarnya ujuk tombak Pemerintahan. Sehingga melalui Kominfo keberhasilan pemerintah dalam melaksanakan programnya dapat ketahui masyarakat,” pungkas Alpian.
Diketahui, RDP realisasi anggaran tahun 2020 itu dipimpin oleh Ketua Komisi III, Badawi Alwi, didampingi anggota Komisi III Alpian dan Rahmna Minggus, yang menghadirkan Kadis Kominfo beserta jajarannya.
(Rah)