Malili – Bupati Luwu Timur, H. Budiman membawa seluruh pimpinan SKPD mengunjungi Pulau Bulu Polo’e (Gunung Terbelah), yang berada di Desa Harapan, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, Sabtu (24/7/2021).
Bupati Luwu Timur, H. Budiman mengatakan hal ini sengaja dilakukan agar pimpinan SKPD mengetahui persis seperti apa itu Bulu Polo’e. Dan bukan hanya nama saja yang sering didengarkan melainkan sudah bisa mengetahui lokasinya.
“Saya yakin tidak semua pimpinan SKPD melihat lokasi Pulau Bulu Polo’e sehingga kita bawa kesini untuk melihat langsung keindahan pulaunya seperti apa, dan bukan hanya sekedar nama yang sering didengar tetapi bisa mengunjungi lokasinya,” kata Budiman, Sabtu (24/7/2021).
Dengan potensi wisata laut yang ada, rencananya Pemerintah Kabupaten akan melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk mengelola Pulau Bulu Polo’e
“Pulau Bulu Polo’e ini bukan kewenangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur. Tapi kita berharap semoga kita bisa diberi ijin. Kita akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi, pusat untuk (minta izin) mengelola Pulau Bulu Polo’e dengan baik,” katanya.
Selain memperkenalkan Pulau Bulu Polo’e agenda lain yang dilakukan dilokasi tersebut yakni melaksanan rapat koordinasi dengan pimpinan SKPD. “Sekaligus kita laksanakan rapat koordinasi dengan susana yang berbeda,” jelasnya.
Sekedar diketahui, Bulu Polo’e merupakan salah satu objek wisata yang ada di Kabupaten Luwu Timur. Disini pengunjung disuguhkan keindahan alam laut teluk Bone yang mengelilingi Bulu Polo’e, sekaligus bisa melakukan diving maupun memancing.
Berkunjung ke objek wisata ini, hanya bisa dilalui dengan jalur laut dengan menggunakan perahu, kurang lebih 2 jam dari dermaga desa Pasi-pasi, Kecamatan Malili.
Berdasarkan informasi yang diperoleh media ini, Bulu Polo’e memiliki mitos yang beredar dikalangan masyarakat Luwu Timur.
Konon kabarnya nama “Bulu Poloe” berasal dari sejarah Sawerigading. Sawerigading adalah seorang pangeran atau putra Raja Luwu bernama Batara Lattu.
Suatu ketika kapal Sawerigading terdampar di Teluk Bone dan patah menjadi dua bagian. Karena kecelakaan itu, tiang kapal rusak dan menjadi sebuah pulau bernama Bulu Polo’e.
Ada juga mitos lain yang berkaitan dengan sejarah Bulu Polo’e yang mengatakan bahwa pulau itu berasal dari patahan gunung yang tertimpa pohon Welenreng. Sisa patahan pohon Welenreng akhirnya digunakan untuk membangun kapal-kapal yang digunakan oleh Sawerigading.
(Rah)