WALMAS — Aksi mahasiswa tergabung dalam Aliansi Wija To Luwu menggelar aksi pemekaran Kabupaten Luwu Tengah. Aksi ini menyebabkan trans Sulawesi poros utara macet total karena mahasiswa memblokade jalan.
Kendaraan tidak bisa melintas, karena mahasiswa memblokade jalan dengan cara membakar ban bekas. Aksi ini berlangsung di Desa Bolong, Kecamatan Walenrang Utara, Luwu, Selasa (12/11/2019).
Jenderal lapangan aksi ini Muhammad Ilham, menyampaikan tuntutannya untuk mencabut moratorium untuk Daerah Otonomi Baru (DOB).
“Tuntututan kami mendesak kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, untuk mencabut moratorium DOB dan juga segera memekarkan Kabupaten Luwu Tengah,” ujarnya.
Mereka juga mempertanyakan soal tuntutan yang tak kunjung dipenuhi selama bertahun-tahun. Sebaliknya, Kemendagri memberikan pembentukan pemekaran untuk Papua Selatan.
“Dasar tuntutan kami yakni sudah bertahun-tahun masyarakat menggaungkan dan menginginkan pemekaran Luwu Tengah. Bagi kami, terbentuknya Luwu Tengah harga mati,” tegas Ilham.
Aksi ini bagi warga Walenrang dan Lamasi (Walmas), Kabupaten Luwu, mengigatkan pada kejadian Walmas Berdarah 12 November 2013 lalu. (Iys)