MAKASSAR–Sigit Prasetyo meradang usai mengecek saldonya di Bank Rakyat Indonesia (BRI) unit Toddopuli tiba-tiba raib.
Dananya di bank plat merah itu sebesar Rp400 juta raib entah kemana.
Sigit, saat melakukan press conference, Senin (15/03/2020), bercerita awal mula ia menabung di bank itu.
Ia tertarik menjadi nasabah bank BRI, setelah diajak bergabung oleh seorang karyawan bernama Zul Ilman Amir, terkait dengan program “Simpedes Hadiah Langsung”.
“Karena merasa tertarik dengan program tersebut, akhirnya saya memutuskan menabung pada 29 Agustus 2018 senilai Rp400 juta. Tentunya melalui segala prosedural resmi yang ditetapkan pihak bank BRI, hingga akhirnya saya dinyatakan menang undian dengan hadiah 1 unit TV,” ujar dia.
Selang waktu setahun, tepatnya Juli 2019, Sigit bermaksud ingin mencairkan uang miliknya yang telah ditabung di Bank BRI. Tak disangka, saat melakukan transaksi, ternyata saldo di tabungannya sudah kosong.
“Saya heran, karena pihak bank mengatakan saya sudah melakukan penarikan sejumlah uang yang telah saya tabung. Padahal hal tersebut tidak pernah saya lakukan. Setelah saya meminta print rekening koran, ternyata uang senilai Rp 400 juta sudah ditarik selang 49 detik setelah saya membuka rekening pada 2018 lalu. Anehnya, penarikan tersebut dilakukan oleh oknum yang memalsukan tanda tangan saya,” jelas Sigit.
Bukan cuma itu, bukti penarikan yang diperlihatkan oleh bank tersebut telah ditandatangi oleh teller yang namanya tidak ditulis, serta tanda tangan diduga salah seorang pimpinan bank unit Toddopuli, tempatnya menabung.
Sigit merasa heran, pihak Bank BRI dengan mudahnya mencairkan sejumlah dana milik nasabah, tanpa tanda bukti buku tabungan serta identitas resmi seperti KTP milik nasabah, yang semua ada pada dirinya.
“Dan terlihat jelas, dalam rekening koran itu membenarkan adanya uang masuk dalam tabungan senilai Rp400 juta, tapi tidak sampai semenit uang tersebut pun ditarik kembali. Ini sangat tidak masuk akal, logikanya buat apa saya menabung jika tidak cukup sehari bahkan sejam, semenit pun tidak, akhirnya di ambil kembali,” jelasnya.
Merasa hal yang ganjil terjadi, kemudian Sigit mempertanyakan ke pihak bank BRI. Namun hingga saat ini, dirinya tidak mendapat itikad baik dari pihak bank, atas insiden menimpanya itu.
Hingga berita ini tayang, Sigit telah menyerahkan kasus ini ke pihak berwajib.
Ia berharap Polda Sulsel, tempatnya melapor, dapat membantunya menyelesaikan masalah ini. Apalagi di masa pandemi ini, krisis ekonomi juga ikut dirasakannya.
“Saya juga berharap, Bank BRI bisa bertanggung jawab atas dana saya yang hilang entah kemana. Saya mohon kasus ini diperhatikan,” pungkas Sigit.
(*)