PALOPO — Inspektur Jenderal Kementrian Hukum dan HAM RI, Razilu melakukan kunjungan kerja di Kota Palopo, Rabu (23/3/2022) pagi. Dalam kunjungannya itu, ada sejumlah tempat yang disinggahinya.
Pertama, Razilu berkunjung di Balai Pemasyarakatan (Bapas) Klas II Palopo. Setelah itu, dia kemudian melakukan kunjungan kerja di Lembaga Pemsyarakatan Klas II A Palopo dan Kantor Imigrasi Palopo.
Ketiga kantor tersebut berada di bawah naungan Kementrian Hukum dan HAM. Razilu mengatakan, kunjungan kerja ini merupakan kegiatan rutin dari Inspektur Jenderal.
“Selama menjadi inspektur jenderal, kami tidak pernah berhenti berkeliling, melihat apa yang dijalankan teman-teman saya yang ada di kesatuan kerja Kemenkum HAM RI,” ungkap Razilu.
Dalam kunjungannya di Bapas Palopo, Razilu memuji kantor yang dipimpin Redy Agian itu. Salah satu hal yang dipuji ialah inovasi Bapas Palopo yaitu aplikasi ‘SiPaTuO’.
“Bapas Palopo luar biasa. Mereka memiliki inovasi aplikasi SiPaTuO. Aplikasi berbasis android itu dapat memberikan pelayanan kepada seluruh klien mereka,” katanya.
Razilu bahkan merekomendasikan Bapas lain untuk meniru aplikasi dari Bapas Palopo. “Kepala Bapas dan seluruh jajarannya orang yang kreatif. Tadi kami sudah lihat apa yang sebelumnya tidak ada, kemudian oleh mereka dibuat untuk meningkatkan pelayanan,” puji Razilu.
Razilu juga memberikan apresiasi kepada kinerja Bapas Palopo. Sebab, dengan jumlah pendamping 14 orang, mereka memiliki wilayah kerja yakni tujuh Kabupaten/Kota.
Wilayah kerja mereka ialah, Palopo, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Toraja, Toraja Utara, dan Enrekang. “Mereka orang-orang handal dan pasti mereka bergerak terus,” pungkasnya.
Diketahui, ‘SiPaTuO’ ialah aplikasi aplikasi yang terdapat seluruh layanan pada Bapas Palopo. Aplikasi ini dapat diakses dengan mudah dan cepat.
Saat dilakukan peluncuran, Kepala Bapas Palopo, Redy Agian menjelaskan ikhwal dari munculnya aplikasi ini.
“Di era serba digital ini mau tidak mau kita harus bergerak maju dan menyediakan fasilitas-fasilitas pelayanan yang mudah dan cepat diakses oleh masyarakat karena wilayah kerja kami sangat luas, jadi kalau kami tidak menggunakan teknologi, kami akan ketinggalan,” kata Redy Agian. (liq)