Balap Liar Kambuh Lagi, Puluhan Anak Muda “Bersilaturahmi” Dini Hari Tadi di Depan Gedung SCC

1555
ADVERTISEMENT

PALOPO–Aksi balap liar remaja belia di depan gedung Saodenrae Convention Center (SCC) Jalan Ahmad Yani Kelurahan  Batupasi, Wara kota Palopo, mulai marak lagi.

Puluhan anak muda dengan aneka motor modifikasi yang juga oprekan alias sudah ditambah kecepatannya berkumpul di jalan beraspal mulus itu sejak pukul 01.00 dini hari. Mereka menggeber-geber motor dengan knalpot berisik, hingga suaranya membangunkan warga sekitar.

ADVERTISEMENT

Dipantau KoranSeruya, Aldi (21), warga setempat mengaku hanya bisa mengelus dada melihat aksi anak-anak muda yang bukan berasal dari kota kelahirannya itu. Katanya, mereka berasal dari seluruh penjuru kota Palopo, Jumat dini hari tadi, (10/1/2020).

Dilanjutkan Aldi, anak-anak muda itu melakukan balap liar tanpa mengenal waktu, hampir setia malam mereka melakukan balap liar. Petugas kepolisian pun kerap membubarkan. Namun, hal itu tak membuat kapok para remaja tersebut untuk beradu kecepatan kendaraan roda dua itu.

ADVERTISEMENT

Padahal, sudah banyak kasus terjadi, dimana tidak sedikit anak-anak muda peserta balap liar yang harus meregang nyawa di jalan raya akibat ulah liar mereka.

Menurut ingatan Aldi, sejak beberapa bulan balap liar itu, ada beberapa mengalami kecelakaan terbentur aspal dan pembatas jalan.

Saat balapan dan mengetes motor pun, para remaja ini tidak melengkapi diri dengan alat keselamatan yang memadai, seperti helm, jaket, sepatu atau bermodal nekat saja.
Dijadikan area balap liar, korban berjatuhan di jalanan.

“Kebanyakan anak-anak SMP dan SMA. Setiap hari selalu ada yang balapan,” ungkapnya.

Warga lainnya, Wardi (22), salah seorang penonton setia “acara” balap liar ini mengatakan, aksi balap motor itu sangat menghibur. Hampir setiap malam, ia mengaku sering datang menonton.

“Biasanya setiap malam saya datang ke sini, nonton bersama teman. Tetapi saya tidak ikut balapan. Saya datang hanya untuk menonton saja, ada yang jatuh. Ada juga yang motornya rusak,” jelasnya.

Pro kontra balap liar ini juga selalu menjadi bahan obrolan di sosial media, ada pihak yang meminta polisi segera turun tangan, namun di sisi lain, ada juga pihak yang justru meminta pemerintah agar membangun sirkuit demi menyalurkan adrenalin para pebalap muda itu, supaya tidak mengganggu masyarakat umum lainnya. (And)

ADVERTISEMENT